Mohon tunggu...
sekar arum
sekar arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PG-PAUD UNESA

Sekar Arum S1 Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalkan Aspek Perkembangan Anak Melalui Bermain

10 April 2022   09:47 Diperbarui: 10 April 2022   10:05 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia dini menjadi masa golden age yang dimana dalam proses perkembangannya, anak-anak akan memperoleh pendidikan atau stimulus dari orang tua maupun pendidik guna menunjang proses perkembangannya agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Kegiatan bermain menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan anak, sekaligus mengoptimalkan perkembangan anak. (Wiwik Pratiwi, 2017) menyatakan bahwa bermain merupakan sarana anak untuk belajar mengenal lingkungan dan menjadi kebutuhan yang paling penting dan mendasar khususnya untuk anak usia dini dalam memenuhi seluruh aspek kebutuhan perkembangan yang mencakup kognitif, afektif, sosial, emosi, motorik dan bahasa.

Pemaparan berikutnya juga disampaikan oleh (Karim, 2014) yang menyampaikan bahwa bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik dari fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosialnya.

Berdasarkan dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan suatu sarana anak untuk belajar mengenal lingkungan, yang didalamnya mencakup seluruh aspek perkembangan yaitu kognitif (intelektual), afektif (emosi), sosial, fisik motorik, bahasa, dan kreativitas. Adapun berikut ini beberapa contoh kegiatan bermain yang dapat mengembangkan aspek perkembangan :

  1. Pengembangan aspek kognitif (intelektual) yaitu kegiatan yang dapat menunjang pengetahuan dan pemahaman anak dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah serta kemampuan berpikirnya. Contoh bermain : puzzle, rubik, dll.
  2. Pengembangan aspek afektif (emosi) yaitu berhubungan dengan perasaan yang mempengaruhi kondisi emosi atau suasana hati seseorang. Contoh bermain : Mengenalkan bentuk cinta kasih melalui kegiatan bermain peran.
  3. Pengembangan aspek sosial yaitu berhubungan dengan interaksi antara keluarga terdekat maupun lingkungan sekitar. Contoh bermain : Mengenalkan konsep berbagi dengan bermain tukar permainan.
  4. Pengembangan aspek fisik motorik yaitu kegiatan yang dapat menunjang pertumbuhan fisik yang mencakup motorik halus dan kasar. Contoh bermain motorik kasar : Bersepeda, papan titian, bermain bola, dll. Contoh bermain motorik halus : Meronce, menjahit, menempel, menggunting, dll.
  5. Pengembangan aspek bahasa yaitu kegiatan yang dapat melatih kemampuan berbicara, serta menggunakan kalimat yang benar dan tepat. Contoh bermain : membaca dan bercerita, bermain drama, menyanyi, dll.
  6. Pengembangan aspek kreativitas yaitu kegiatan yang dapat menunjang kemampuan anak dalam menciptakan hasil karyanya sendiri. Contoh bermain : menggambar dan mewarnai, membuat kerajinan, dll.

Jadi mengembangkan aspek perkembangan melalui kegiatan bermain menjadi hal yang dinilai cukup mudah dan efektif untuk dilakukan para orangtua atau pendidik. 

Tinggal bagaimana orangtua atau pendidik memberikan pendampingan serta pengarahan kepada anak atau peserta didiknya supaya tidak terjadi kekeliruan saat bermain. Tidak lupa juga kegiatan bermain ini harus disesuaikan sesuai usia/tahap perkembangan anak. Sehingga aspek perkembangan akan berjalan secara optimal dan sesuai yang diharapkan. Terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun