Mohon tunggu...
Sekar Ayiztha
Sekar Ayiztha Mohon Tunggu... lainnya -

dream, pray, action.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Ayah Merokok?

6 Juli 2012   03:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Ayah, nanti kalau Rendy sudah besar boleh kan merokok?"
Deg ! Pak Jono kaget mendengar pertanyaan bungsunya tersebut.
Memang, di keluarganya, Pak Jono dan si sulung yg masih kuliah punya kebiasaan merokok. Biasanya yang terlihat oleh si bungsu adalah saat mereka selesai makan.

Rendy yang baru kelas 4 SD ini hidup di lingkungan perokok, bukan hanya di rumahnya, tetangganya pun merata. Sehingga tak heran jika dia punya cita-cita nyeleneh tersebut.

Pak Jono kemudian menjawabnya "Rendy kan sudah bisa baca tulisan di bungkus rokok itu, kenapa masih pengen ngerokok? Ntar bisa jantungan lho..."
Tapi Rendy heran dengan jawaban ayahnya.
"Kalau ayah sudah tahu ngerokok itu bikin jantungan, kenapa ayah masih merokok?"

Pak Jono kembali dibuat pusing.
"Ayah tahu si Ali kan? Kasian yah, bapaknya sakit gara-gara kebanyakan ngerokok. Sekarang emaknya jadi kurang perhatian sama si Ali, soalnya emaknya sibuk ngerawat bapaknya Ali.
Ayah mau, Rendy sama ibuk juga gitu? Ayah sayang Rendy kan?"
Pak Jono terkulai lemas mendengar penuturan anaknya.

Sudah saatnya, para orang tua sadar akan kesehatan dan masa depan generasi penerusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun