Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Indah

5 Juni 2024   22:40 Diperbarui: 5 Juni 2024   22:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Kenangan Indah"
@puisi

Bayu bergelayut manja di tubuhku hingga membuat kulit tipisku berinding. Takku hiraukan itu demi menanti kehadiranmu yang tak kunjung tiba.
**
Sekian purnama kita tak berjumpa.
Rindu yang membuncah tak ingat masa
Lupa akan janji yang kau tebarkan.
**
Hingga senja berganti malam
Suara jangkrik bersahut-sahutan bersukaria
Namun, hatiku membeku tak pengaruh suara jangkrik itu.
**
Awan mulai menggelap tak satupun cahaya langit melongok. Rinai hujan jatuh satu-satu di tubuhku.
Tak apalah kuyub raga ini
asal engkau tepati janjimu.
**
Wahai rembulan mengapa kau bersembunyi di balik awan?
Tak secercah cahaya menemaniku.
 Perlahan aku beranjak dari bongkahan batu yang menjadi tumpuanku.
Kulangkahkan kakiku dengan lunglai menuju pelataran rumahku.
Buliran bening mengalir tiada henti.
**
Keesokan harinya
Netraku melihat sosok yang tak asing bagiku
Rasa bahagia membuncah
Inginku berlari menghampirimu
Namun, rasa itu hanya sesaat.
**
Hati ini bagai disayat sembilu
perih, kehadiranmu bukanlah untukku.
Aku bergeming, dengan mesranya engkau berlalu di hadapanku.
Engkau telah bersanding dengan wanita lain.
Biarlah kenangan indah bersamamu terkubur dalam sanubariku

Jakarta, 5 Juni 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun