Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

28 April 2024   19:45 Diperbarui: 28 April 2024   20:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu
@Puisi
Jalan berliku dan terjal tetap kau jalani Ibu. Tidak peduli dengan panas, hujan, menimpa dirimu ibu.
Demi kami anak-anakmu.
Walau terasa lelah suaramu lembut menyapa.
Namun buah dari kelelahanmu tidak sempat kau kecap
Kau telah pergi untuk selamanya.
Apa yang harus kuperbuat,
Bagaimana aku membalas kebaikanmu ibu
Hanya lelah yang menjadi upahmu.
Hai saudara dan temanku
Ingatlah ibumu selagi masih hidup
Hormatilah mereka, berikan yang terbaik buat ibumu.
Janganlah kau menyesal setelah kepergiannya.
Semua itu sia-sia

Salam
Rumahku, 28 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun