Lamaran di Terima
Menggapai harapan-134
@Cerber
Suara itu tidak asing baginya. Ibu dan bapak Sita juga menyusulnya.
"Aduh, ternyata benar-benar datang, bahkan kedua orang tuanya juga! gimana ini? Sita membatin.
"Nak, siapa yang datang kenapa diam saja? suruh mereka masuk!" Titah ibu Sita.
"Oh, ya bu maaf," ucap Sita sembari menghampiri mobil Amir.
"Selamat siang pak, bu, silakan masuk," seru Sita sembari menyalami kedua orang tua Amir.
Bapak dan ibu Sita menyambut tamunya dengan gembira.
Mereka pun masuk bersama-sama. Tamu dipersilakan duduk.
Sita membawa ke dapur oleh-oleh dari orang tua Amir.
Gegas Sita membuatkan minum kepada tamu yang datang. Usai membuat minum Sita kembsli ke ruang tamu dengan membawa nampan yang berisi 5 gelas air minum. 3 gelas kopi dan 2 teh manis.
"Silakan Pak, bu, diminum
"ucap Sita menyuguhkan minuman ke tamunya.
"Ini yang namanya Sita, calon menantu Bapak? tanya bapak Amir tiba-tiba.
Sita tersipu malu.
"Benar Pak dia Sita calon menantu Bapak dan ibu," balas Amir.
Bapak Sita terkesimak
Melihat calon menantunya yang lincah dan ramah.
"Tidak salah pilih anakku," batin Bapak Amir.
Sita juga membawa beberapa piring yang berisi kue basah yang dibawa orang tua Amir.
Sambil berbincang-bincang Bapak Amir mengungkapkan maksud kedatangan mereka.
"Bapak dan ibu kami datang untuk melamar Nak Sita menjadi calon menantu kami."
Sita yang duduk di samping ibunya menunduk dan tersipu malu.
"Pak, kami hanya mengikuti anak kami Sita, dia sudah dewasa dan sudah bisa mengambil keputusan."
Ibu Sita bertanya kepada Sita.
"Nak, apakah kamu bersedia?"
Sita mengangguk tanda setuju.
Tetiba Amir menghampiri Sita dan meraih tangan Sita.
"Aku bahagia sekali lamaranku," ucap Amir sembari mencium punggung tangan Sita.
Mereka pun tertawa semua. Â Hari itu bahahia menyelimuti hati mereka.
Bersambung....
Ciracas, 31 Januari 2024
Salam hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H