Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Lamaran Diterima

31 Januari 2024   00:41 Diperbarui: 31 Januari 2024   00:43 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Lamaran di Terima

Menggapai harapan-134

@Cerber

Suara itu tidak asing baginya. Ibu dan bapak Sita juga menyusulnya.
"Aduh, ternyata benar-benar datang, bahkan kedua orang tuanya juga! gimana ini? Sita membatin.
"Nak, siapa yang datang kenapa diam saja? suruh mereka masuk!" Titah ibu Sita.
"Oh, ya bu maaf," ucap Sita sembari menghampiri mobil Amir.
"Selamat siang pak, bu, silakan masuk," seru Sita sembari menyalami kedua orang tua Amir.
Bapak dan ibu Sita menyambut tamunya dengan gembira.
Mereka pun masuk bersama-sama. Tamu dipersilakan duduk.
Sita membawa ke dapur oleh-oleh dari orang tua Amir.
Gegas Sita membuatkan minum kepada tamu yang datang. Usai membuat minum Sita kembsli ke ruang tamu dengan membawa nampan yang berisi 5 gelas air minum. 3 gelas kopi dan 2 teh manis.
"Silakan Pak, bu, diminum
"ucap Sita menyuguhkan minuman ke tamunya.
"Ini yang namanya Sita, calon menantu Bapak? tanya bapak Amir tiba-tiba.
Sita tersipu malu.
"Benar Pak dia Sita calon menantu Bapak dan ibu," balas Amir.
Bapak Sita terkesimak
Melihat calon menantunya yang lincah dan ramah.
"Tidak salah pilih anakku," batin Bapak Amir.
Sita juga membawa beberapa piring yang berisi kue basah yang dibawa orang tua Amir.
Sambil berbincang-bincang Bapak Amir mengungkapkan maksud kedatangan mereka.
"Bapak dan ibu kami datang untuk melamar Nak Sita menjadi calon menantu kami."
Sita yang duduk di samping ibunya menunduk dan tersipu malu.
"Pak, kami hanya mengikuti anak kami Sita, dia sudah dewasa dan sudah bisa mengambil keputusan."
Ibu Sita bertanya kepada Sita.
"Nak, apakah kamu bersedia?"
Sita mengangguk tanda setuju.
Tetiba Amir menghampiri Sita dan meraih tangan Sita.
"Aku bahagia sekali lamaranku," ucap Amir sembari mencium punggung tangan Sita.
Mereka pun tertawa semua.  Hari itu bahahia menyelimuti hati mereka.

Bersambung....

Ciracas, 31 Januari 2024

Salam hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun