Bingung di Partigaan Jalan
Menggapai Harapan-123
@Cerber
"Bu, tolong ke rumah juragan hari ini bapak belum kuat bekerja," titah bapak sembari melangkah menuju ruang tamu.
"Oh, biar Ridwan saja Pak yang ke rumah juragan, nanti saya tanya di sana  rumah juragan penduduk desa pasti sudah mengenalnya," balas Ridwan.
"Baiklah Nak, hat-hati di jalan."
Ibu Ridwan sudah menyiapkan minuman dan sarapan pagi di meja makan.
"Bu, mungkin besok bapak sudah bisa kerja, sudah berkurang sakitnya," ungkap Pak Surono.
 Sembari meraih sepotong singkong hangat.
Ibu Ridwan menyetujui usul Pak Surono.
"Berhati-hati Pak, jangan sampai jatuh lagi!"
Ridwan sudah sampai di pertigaan jalan, dia bingung jalan mana yang menuju rumah juragan.
"Wah, kemana ya arah rumah Pak Juragan. Oh, di sana ada seorang bapak jalannya menuju kemari," gumam Ridwan di benaknya.
Ridwan pun menunggu Bapak yang berjalan ke arahnya.
Setelah sampai di hadapannya Ridwan bertanya.
"Selamat pagi Pak, maaf mengganggu!" Mau tanya rumah juragan kaya yang terkensl di Desa ini Pak? tanya Ridwan sopan.
Bapak tersebut memberitahu arah rumah juragan kaya. Ridwan berjalan lurus  hanya tinggal  50 meter lagi. Rumahnya besar dan pekarangsnnya luas. Gerbangnya bercat cokelat muda dan temboknya krem.
Sesampai di sana Ridwan melihat ada tombol do pintu gerbang.
Ridwan menekan tombol
"Kriing" semoga ada di rumah Ridwan bermonolog
Bersambung....
Jakarta, 12 Desember 2024
Salam hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H