Pulang ke Desa
Menggapai Harapan-114
@Cerber
Mendengar kokok ayam jantan Ridwan bangkit dari tidurnya. Ia tidak lupa melantunkan doa kepada  Sang pemilik kehidupan. Bergegas dia meraih handuknya, tidak berapa  lama Ridwan sudah keluar dari kamar mandi.
"Ngopi dulu ah baru jalan," monolognya di hati sembari menyeruput kopi buatannya.
Usai ngopi Ridwan mengecek barang-barang yang dibawa.
Sebelum jalan Ridwan lebih dahulu pamit kepada teman-teman satu kontrakan.
"Semoga lancar rencana pernikahannya ya Wan, sampai  hari "H"
"Terima kasih doanya ya teman-teman,"imbuh Ridwan sembari melangkah menunggal kanteman
-temannya.
Kedua tangannya membawa koper dan tas kecil.
Zas pengantin dan pakaian kedua orang tua sudah dibelinya. Namun, untuk Sita adiknya belum dibeli biar Sita sendiri yang memilih pakainnya.
Sesampai di terminal Ridwan membeli karcis jurusan Desa Suka Maju.
Mentari jingga menamah indahnya alam di senja itu. Ridwan sudah sampai di terminal. Semua penumpang turun.
"Terminal-terminal," seru keneknya mengingatkan penumpang.
Ridwan dan penumpang lainnya bergegas beranjak dari kursinya. Mereka naik angkot lagi menuju desa masing-masing.
Dengan meneteng koper dan tas kecil Ridwan melangkah menuju angkot Mini ke arah rumahnya.
"Oh, ya di sana angkot yang ke arah rumahku," bisik Ridwan di benaknya.
Bersambung....