Ternyata Dia Datang Juga
Menggapai Harapan-100
@Cerber
Senja telah tiba, warna jingga menghiasi desa Sita dan Devan. Burung Gereja terbang kian kemari di atas dahan yang rindang.
Sita dan Devan berpisah menuju rumah masing-masing.
"Sampai ketemu lagi Sit," ucap Devan yang sangat mencintainya.
Dipandanginya punggung Sita hingga tak terlihat lagi.
"Ah, ternyata aku kurang cepat mengungkapkan isi hatiku," bisik Devan dengan nada sedih.
Langkahnya lunglai seperti tak berdaya. Nama Sita sudah terpatri di hatinya, tak bisa digantikan dengan wanita lain.
"Aku tetap datang bermain ke rumah Sita, mungkin dia hanya berpura-pura."
Sepanjang jalan pulang Sita merasa tidak enak terhadap Devan. Ternyata Devan sangat mencintainya. Tidak jauh dari rumah Sita menghentikan langkahnya, di depan rumahnya terparkir mobil yang tidak asing baginya, Jantungnya berdegup kencang keringat dingin mulai bercucuran.