Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tidak Sabar Berkenalan Dengannya

29 November 2023   22:51 Diperbarui: 29 November 2023   22:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tidak Sabar Berkenalan Dengannya
Menggapai Harapan-92

@Cerpen

"Ikan asin yang dibawa Sita nikmat sekali, besok aku pesan sama Ibu agar membeli ikan asin," monolognya di hati.
Bu Dince yang sudah masuk kamar merasa heran melihat sikap Amir yang tampak ceria. Biasanya setelah pulang kantor wajah Amir terlihat serius, pekerjaan kantor menjadi selalu menjadi alasan saat ditanya ibunya. Rasa penasaran menyelimuti hati Bu Dince.
"Apa ya yang membuat anakku berubah? siapa yang mampu merubah sikapnya yang selalu serius? batinnya sembari melangkah keluar kamar.
Sesampai di dapur Dince melihat Amir sedang asyik menikmati makan malamnya.
"Wah, ternyata anak ibu sedang makan!" nikmat sekali makannya, kelihatan ada yang berubah nih," ucap Bu Dince sembari menghampiri Amir.
"Eh, ibu! belum tidur bu? tanya Amir salah tingkah.
Ibu Dince meraih kursi dekat Amir lalu merebahkan bokongnya. Tanpa rasa canggung Amir mengungkapkan persaannya kepada Dince. Seorang wanita berhasil menaklukkan hatinya. Tersentak Bu Dince mendengar penuturan Amir.
"Benarkah Nak, siap wanita hebat yang beruntung itu?" bawalah dia ke rumah ibu tidak sabar berkenalan dengannya," seru Dince dengan senang.
Amir tidak kalah senangnya, dia akan membawa Sita bertemu dengan ibunya.
"Istirahatlah Nak, kamu sudah capai besok pagi berangkat kerja," titah ibunya
Dince melangkah meninggalkan Amir di runag makan menuju kamarnya. Usai melantunkan doa Bu Dince merebahkan raganya di pembaringan. Beberapa menit kemudian dia pun terlelap. Suara hewan malam yang bersahut-sahutan mengiringi

tidur Bu Dince.
Bahagia berlabuh di hati Amir yang mendapat persetujuan dari ibunya. Hari Minggu dia akan membawa Sita ke rumahnya. Amir pun merebahkan raganya ke pebaringan.
"Selamat malam Sitaku, aku mencintaimu! selamat bermimpi indah," ungkapnya sembari membariskan giginya yang putih.
Bersambung....
Jakarta, 29112023
Salam literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun