Ternyata Dia Masih Menungguku
Menggapai Harapan-72
@Cerpen
"Terima kasih Bu nasihatnya," ucapnya sembari memeluk ibunya.
"Bu, Sita mau membersihkan badan dulu, sudah tidak nyaman," ucapnya.
Gegas Sita melangkah ke kamar mandi mengingat malam semakin melaju.
Tidak lama Sita membersihkan tubuh, ia melangkah ke kamar. Direbahkan tubuhnya di pembaringan. Terbayang wajah CEO yang akan menjauhinya.
"Akhirnya aku bebas melangkah dan pulang bersama teman-teman," monolognya di hati.
Angin malam menusuk hingga ke tulang, diraihnya selimut menutup tubuhnya yang gigil. Suara hewan malam terdengar bersahut-sahutan. Lelah seharian membuat Sita terlelap dalam mimpinya.
Sita tersentak saat mendengar suara ayam jago, dia pun beranjak dari ranjangnya usai melangitkan  doa.
Sita gegas ke dapur memasak untuk Bapak dan ibunya. Bekal untuk ke kantor juga tidak ketinggalan disiapkan