Menggapai Harapan-47
Ibu Sita sangat merindukan anak sulungnya yang sudah lama merantau. Mereka tidak tahu kabarnya. Semenjak kepergiannya sekali pun tiak pernah pulang.
Sabar ya Bu, kita doakan saja semoga anak kita baik-baik saja di sana," ucap Bapak Sita menghibur.
"Bagaimana Ibu tidak sedih Pak, anak kita sekali pun tidak pernah pulang apa dia sakit atau ...," Ibu Sita tidak melanjutkan ucapannya.
Ibu Sita tidak ingin berprasangka buruk terhadap anaknya.
Sita yang melihat ibunya mengangis, lalu menghampiri ibunya.
"Apa yang terjadi kepada Ibu?" tanya Sita penasaran.
*
Jauh di tempatlain, Ridwan sudah bekerja di perusaan Swasta.
"Aku belum cukup uang untuk kembali ke rumah orang tuaku,
Ibu, sama Bapak sudah pasti menung kehadiranku," gumamnya.