Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mendapat Beasiswa

11 September 2023   13:54 Diperbarui: 11 September 2023   15:18 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mendapat Beasiswa
Menggapai Harapan-26
@Cerpen

"Ya, sih, Rik, saya belum dengar dia mendaftar, kasihan juga dia," ungkap Vina sedih.

"Loh, kok kamu belain dia sih, bukannya kamu tidak suka dengannya," tutur Rika sambil mengerutkan keningnya heran.

Saat mereka masih duduk di bangku sekolah, Vina terpengaruh oleh Rika, mereka selalu menjauhi Sita. Namun, Sita tidak pernah membalas perilaku Rika dan Vina. Saat kelulusan, mereka tidak pernah lagi bertemu, kerinduan akan teman-temannya berlabuh di benak mereka termasuk Vina. Sikapnya yang selalu membuat Sita sedih, menyadarkan Vina, dia telah salah dan menyadarinya.

"Itu dulu Rika, saat di sekolah namun, setelah lulus aku merindukan teman-teman. Aku menyesali sikapku yang sudah menyakiti hati Sita," tuturnya sembari melihat-lihat gambar di buku Bobo yang dipegangnya.

Mendengar penuturan Vina, membuat Rika murung dia tidak terima ucapan Vina.

"Sampai kapan pun aku tidak suka kepada Sita, dia pantas tidak sekolah," ucap Rika.

"Sudahlah Rika jangan menyimpan dendam. Sita juga tidak pernah membalas sikap kita yang selalu mengejeknya," tukas Vina.
***
Kehadiran keluarga Citra bertamu ke rumah Sita, mengejutkan Ayah dan Ibu Sita. Tetiba Ibu Citra memecah suasana hening.

"Begini Bu Sita, kehadiran kami ke sini untuk memberi beasiswa kepada Sita. Dia tidak boleh putus sekolah. Semoga bapak dan ibu berseddia menerima tawaran kami," jelas Ibu Citra semangat.

Tersentak Bapak dan Ibu Sita mendengar penuturan Ibu Citra. Tetiba buliran bening tak terasa mengalir membasahi pipi mereka. Ibu Sita menghampiri Ibu Citra berlutut menyentuh kakinya mengungkapkan kebesaran hatinya.

"Maaf Bu, kami tidak akan bisa membalas kebaikan juragan. Dan kami tidak bisa membayarnya," ungkap Ibu Sita dengan menundukkan wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun