Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merajut Mahligai yang Terkoyak

6 September 2023   16:06 Diperbarui: 6 September 2023   16:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merajut Mahligai Yang Terkoyak
@Puisi asal
Keegoisan dan keangkuhan
Mengoyakkan mahligai kita
Hancur berkeping-keping
Tidak ada lagi rasa di sana
Hatimu beku bagai bongkahan batu karang
Di mana senyum manis yang kau sumbarkan dulu?
Di mana kasih yang sudah menyemat hati kita?
Tak pernah terbayang
berpisah  darimu.
Sesak dada ini
Kucumbui bayanganmu dikesunyian malam.
Buliran bening menganak sungai membasahi wajah ini.
Ingatlah masa indah yang telah terjalin.
Jangan biarkan badai menghempas mahligai kita kasih.
Sampai kapan pun, aku tetap menantikanmu
Mari kita rajut kembali mahligai yang telah terkoyak.
Tiada manusia yang sempurna.
Percayalah kasih, hatimu selalu ada untukku.
Menolelah walau sekejap
Aku merindukan kehangatan darimu.
Aku tahu kau pun begitu.
Getaran cinta masih ada di sana
Jangan keraskan hatimu kasih.
Jakarta, 6 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun