Bu Mirna mengarahkan pandangannya kepada Sita dan menghampirinya.
"Gimana Nak Sita, maukan tinggal bersama Pakde dan Bude, Nak Sita bisa melanjutkan sekolah Nak," tutur Bu Mirna.
Dengan berat hati Sita menjawab Budenya.
"Maaf Pakde, Bude, Sita tidak bisa meninggalkan Bapak dan Ibu, Sita mau mengabdi kepada mereka," imbuh Sita dengan sopan
Sita tidak tega meninggalkan Bapak dan Ibunya di desa. Dia ingin mengabdi kepada kedua orangtuanya.
"Ayo, Nak Sita, ikutlah dengan Pakde dan Budemu supaya kamu bisa sekolah, pergilah, kami tidak apa-apa," ucap Ibu Sita.
Pak Narto dan Bu Mirna tidak bisa memaksa. Bu Mirna menghampiri Keponakannya.
"Baiklah Nak sita, kami tidak bisa memaksa, itu hakmu," kata Bu Mira lirih.
Ibu Sita beranjak dari kursinya, melangkah menuju dapur, dia menyiapkan makanan untuk makan malam.
"Mari Mas, Mbak, kita makan dulu, tentu sudah lapar, perjalanan  panjang yang melelshkan," Bu Sita mengajak tamunya makan.
Sambil menyantap makanan keadaan hening sesaat, masing-masing bergerilya di pikiran masing.