Berteriak Minta Tolong
Luka Yang Mendera 23
"Semoga Mas Gino juga menyayangi Wulan saat kami sudah menikah nanti," gumam Kirin bermonolog.
Usai sarapan kirin pergi ke Pasar untuk menambah isi tokonya. Sebagian isi toko diantar oleh sales menggunakan mobil bak tertutup.
Kirin menghampiri Wulan keponakannya.
"Nak, Bibi akan ke Pasar, tolong ya dilayani pembeli dengan baik," titah Kirin.
Dilangkahkannya kakinya menuju garasi. Distater motornya lalu meluncur perlahan meninggalkan kediamannya.
Sembari menyetir motornya, pikirannya berselancar akan rencana pernikahannya dengan Mas Gino. Banyak yang harus dipersiapkan. Dari pakaian pengantin, konsumsi, cetak undangan, tenda, kembang, panggung, musik dan lain sebagainya.
"Semoga Mas Gino menepati janjinya," Kirin bermonolog di benaknya.
Saat Kirin membelok motornya ke kiri, tetiba ia ditabrak dari belakang. Kirin tersentak dan berteriak minta tolong. Namun, karena jalanan sepi tidak ada yang melihat dan menolongnya. Kirin yang tertindih motornya merintih kesakitan. Kembali ia berteriak minta tolong. Orang yang menabraknya merasa puas dan senyum sinis. Ia pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi melarikan diri meniggalkan Kirin yang tertimpa motor. Sekilas kirin melihat orang yang menabraknya.