Dia Menepati Janji
Luka Yang Mendera 20
@Cerpen
#Tagur 107
Kirin menstater motornya, Wulan naik di belakang Kirin. Motor melaju perlahan. Namun, ada yang memanggil.
Sontak Kirin menghentikan motornya. Suara yang memanggilnya tak asing di telinganya.
Langkahnya dipercepat menghampiri Kirin.
"Kirin, kalian mau kemana? Tanyanya lirih.
Sesaat Kirin diam, tidak menyangka Gino datang ke rumahnya. Ternyata dia menepati janjinya.
"Kedatanganku mengganggu ya, maaf lain kali saja aku datang," ucapya sembari berbalik badan.
"Mas Gino!" tiba-tiba Kirin memanggilnya.
Gino menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah Kirin. Kirin memutar balik motornya dan memasukkan motornya ke Garasi.
"Nak, tolong bukakan pintu ya," ucap Kirin sembari menyodorkan kunci.
Gegas Wulan melangkah menbuka pintu.
"Ayo, Mas, silakan masuk," ajak Kirin.
Gino mengangguk lalu maduk ke dalam rumah Kirin, ia pun duduk di sopan.
Wulan gegas ke dapur membuatkan minuman untuk Gino. Sebentar saja Wulan sudah membawa nampan yang berisi segelas kopi panas. Dia menyuguhkannya di meja Gino.
"Silakan Om, diminum kopinya," ucap Wulan sopan.
Kirin yang duduk berhadapan dengan Gino, merasa gelisah. Dia berusaha menenangkan gatinya dari jantung yang berdebar tak menentu.
"Silakan Mas," ucapnya kikuk.
Jakarta, 25 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H