Luka Yang Mendera ke-10
Takjub Dengan Bangunan Megah di Perkotaan
 Usai makan Bibi dan Wulan bersiap-siap akan berangkat. Bibi sudah menstater motornya.
"Nak, Wulan ayo kita berangkat," panggil Bibi yang sudah duduk di motor.
"Baik, Bi," jawab Wulan sembari berlari kecil menuju garasi.
Wulan, duduk di belakang Bibinya.
Bibi melajukan motornya dengan perlahan.
Bahagia terpancar di wajah Wulan dia belum pernah pergi ke Mall.
"Aku memilih apa ya... nanti aku jadi bingung," gumam Wulan di benaknya.
Di jalan yang sepi Bi Wulan membawa motornya lebih cepat lagi, berharap mereka lebih cepat sampai. Mentari mulai meninggi rasa panas terasa menyengat kulit tipis Wulan dan Bibi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!