Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyebrangi Lautan Dengan Ferry

7 Juli 2023   13:39 Diperbarui: 7 Juli 2023   13:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya, Bu, moga lancar."

Usai makan mereka tidak lupa ke kamar kecil lebih dahulu, takut sepanjang perjalanan susah menemukan pombensin.

"Sudah bisa kita jalan Bu, pastikan tidak ada yang tertinggal," kata Hery sembari ke posisinya menyetir mobil.

"Ya, Pa, kuta jalan," sambung Bu Lia.

Sepanjang malam bu Lia tidak bisa terlelap, saat ini netranya terasa berat. Tidak bisa menahan kantuknya.

"Pa, aku tidur sebentar ya, sudah tidak kuat lagi," izinnya ke pada Hery sembari mengatupkan kelopak netranya. Bu Lia pun langsung terlelap. Hery merasa kasihan kepada istrinya yang siaga menjaga jedua anaknya.

  Pelabuhan Merak sudah sampai, petugas memeriksa jumlah orang yang ada di mobil Pak Hery setelah karcis diberikan. Sesuai jumlah yang tertera di karcis, petugas mengizinkan mobil mereka berjalan.

"Bu, bangun sudah sampai. Kita akan naik ke kapal Ferry," serunya sembari menyentuh tubuh Bu Lia. Tersentak Bu Lia, ia pun bangun.

  "Oh, kita sudah sampai rupanya Pa, aku lelap sekali tidurnya," balas Bu Lia sembari beranjak dari tempat duduknya. Dia membuka pintu samping mobil lalu membangunkan kedua anaknya. Pak Reyhan menggendong Lory, sedang Bu Lia menggendong Osal sembari menyandang tas yang berisi minuman dan makanan buat anaknya. Dengan menaiki tangga mereka masuk ke dalam kapal Ferry. Ternyata penumpang sudah banyak. Pak Hery melihat ruang Ferry  mencari bangku yang kosong.

"Ayo, Bu, di ujung sana masih kosong," ucapnya.

Mereka melangkah menuju bangku yang kosong. Lory dan Osal pun di turunkan dari gendongannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun