Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Panggilan

29 Juni 2023   23:50 Diperbarui: 30 Juni 2023   00:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

@Cerpen

Menunggu Panggilan

Kamu demam Nak, kita ke dokter ya," ajak Kirin tanpa berlama-lama.

Bibi Kirin bergegas menyiapkan kenderaannya. Kembali dia menghampiri keponakannya yang sedang sakit.

"Ayo, Nak kita berangkat," ujarnya sembari menuntun Wulan.

 Bi Kirin menaiki motornya diikuti Wulan diboncengannya.

"Pegangan ya Nak, bersandarlah di punggung Bibi," titahnya.

Wulan memeluk Bibinya dari belakang. Beberapa menit kemudian mereka sampai di klinik yang tidak jauh dari rumah mereka.

Sesampai di klinik Bibi Kirin memarkir motornya. Perlahan Wulan turun dari motornya. Bi Kirin segera menuntun Wulan masuk.

"Permisi, Sus mau daftar anak saya," ucapnya.

"Oh, di sini Bu," balasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun