Seir Haidah Hasibuan
"Aduh.... di mana kondeku?" aku mau kepesta," teriak Bu Donda cemas. Bu Donda akan pergi ke pesta dia kebingungan sejak mengambil kondenya yang ternyata tidak ada di tempat. Bu Donda membuka lemari pakaiannya kemudian mencari pakaian warna merah nemun, tidak ditemukan juga. Dadanya berdebar tak menentu. Dikeluarin semua bajunya dari almari ternyata tidak ada.
"Bagaimana ini, pesta dua hari lagi," bisiknya dalam hati
Bu Donda duduk di kursi sembari merenung sambil mengingat-ingat keberadaan kebaya dan kondenya. Dia merasa tidak pernah meminjamkan kebaya dan kondenya.
kepada orang lain. Dia tidak habis pikir di mana kebaya dan kondenya.
Awan menggumpal di senja itu pertanda rinai akan turun.
Seperti halnya perasaan Bu Donda kalut dan sedih.
Malam itu Pak Nurung sedang asyik menonton TV, tetiba Bu Donda menghampiri.
"Pak, mama heran, konde mama tidak ada, juga kebaya merahku, padahal pesta dua hari lagi," kekuh Bu Donda kepada Pak Nurung suaminya.
Pak Nurung terlihat diam dia tidak memerhatikan Bu Donda.
"Pa, kok diam saja Ibu lagi bingung nih," ungkap Bu Donda panik.
Tetiba Pak Nurung teringat, dia pernah membuang bungkusan yang isinya baju dan konde.
"Oh, bungkusan itu ya Bu, maaf sudah dibuang ke tempat sampah kebetulan tukang sampah lewat.
Mendengar penuturan Pak Nurung, Bu Donda bergeming tak dapat berkata apa-apa.
Akhirnya Bu Donda mencari baju yang lain serta konde lama dari pada tidak pakai sama sekali.
Jakarta, 9 Juni 2023