Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Habis Hujan Tampak Pelangi

3 Juni 2023   23:46 Diperbarui: 3 Juni 2023   23:54 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Habis Hujan Tampak Pelangi

Kulalui jalan setapak, hening sepi.
 Hembusan bayu menyentuh kulit tipis hingga menemhus ke tulang
Kucari bayangmu di bawah rembulan.
Tak jua kutemukan
Pilu hati rindu dendamku terkukung
Kapankah badai berlalu
Masih terbayang saat awal kehadiranmu.

Janji manismu melambungkan sukmaku.
Hati kita terpaut menjadi satu.
Kau bawa aku mengikat janji suci.
Namun kebahagiaan hanya sesaat.
Perahu terhempas gelombang yang datang dari segalah arah.
Egomu melambung dan terhempas jauh. Kita dipisahkan keangkuhan yang tak mendasar.
Buliran bening menganak sungai membanjiri wajah yang kelu.
Di ujung senja yang kelam kumerindu jemarimu yang dulu membelaiku
Tak henti-hentinya kulangitkan doa
Kau telah pergi bersama keangkuhanmu
Janji manis dulu telah sirna
Kutetap menunggumu walau sampai di ujung senja.
Lantunan doa yang tiada henti dengan tetesan air mata berharap kehadiranmu kekasih jiwaku.
kesabaranku kini berbuah manis.
Sosokmu yang sekian lama menghilang kini telah hadir di depan mataku.
Adakah aku bermimpi?
Kutatap wajahmu tajam
Ya, benar jemarimu membelai lembut
Air mata bahagia membanjir dari netraku.
Kau peluk erat ragaku yang sekian lama tak berdaya.
Di balik hujan ada pelangi yang indah.
Jakarta, 3 Juni 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun