Bahan baku adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok dan akan digunakan atau diolah menjadi sebuah produk jadi yang bernilai tambah melewati beberapa bentuk proses produksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Bahan baku berfungsi sebagai bentuk persediaan yang dilakuka oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dengan jumlah yang sudah ditentukan sebelumnya.Â
Proses produksi membutuhkan bahan baku untuk diolah dan dijadikan sebuah produk yang bernilai tambah untuk dijual kekonsumen dan menghasilkan keuntungan. Bahan baku sering disebut sebagai Raw Material yang memiliki arti sama yaitu sebagai barang utama untuk membuat produk.
Konsep dasar dari JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu yang tepat atau yang dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah yang sesuai dengan pelanggan, pada setiap proses dalam sistem produksi, dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan dan perbaikan terus menerus menurut Sofyan (2013).
eliminasi pemborosan merupakan jantung dari just in time. Dengan mengeliminasi pemborosan, maka perusahaan akan menghasilkan produk yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah. Berdasarkan uraian diatas maka indikator just in time yang dimunculkan adalah biaya produksi yang rendah, tingkat produktivitas yang lebih tinggi, hubungan antara pelanggan dengan pemasok.
Menurut Ristono (2010) menyatakan bahwa karena Just In Time adalah konsep dari PPC yang integral, maka setiap aspek tersebut harus diperhatikan, sehingga menimbulkan komponen -- komponen Just In Time antara lain :Â
- Pengurangan waktu setup
- Aliran produksi lancar
- Produksi tanpa kerusakan mesinÂ
- Produksi tanpa cacatÂ
- Peranan operatorÂ
- Hubungan yang harmonis dengan pemasokÂ
- Penjadwalan produksi stabil dan terkendali Â
- Perbaikan terus menerusÂ
- Ukuran lot kecil dengan lead time yang lebih singkatÂ
- Pengurangan inventoryÂ
- Berproses secara sistem tarikÂ
- Fleksibel dan serba bisaÂ
- Efisiensi tinggi dari operatorÂ
- Pengoperasian berjalan seimbang
Menurut Ristono (2010) Strategi Just In Time dapat diterapkan, maka perlu adanya sistem informasi dalam industri tersebut secara transparan dan komprehensif, dimana informasi tersebut adalah sebagai berikut :Â
- Daftar pemasok materialÂ
- Laporan kualitasÂ
- Laporan rutin kepada pemasok material dan departemen pembelian materialÂ
- Pertemuan secara periodik dalam setiap pemasok Â
Menurut Sofyan (2013) prinsip -- prinsip dari JIT adalah sebagai berikut :Â
- Semua yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dan jasa adalah sebuah pemborosan yang harus dihilangkanÂ
- Sistem produksi tepat waktu adalah suatu proses yang tidak ada hentinyaÂ
- Persediaan adalah sebuah pemborosanÂ
- Pelanggan yang menentukan tingkat kualitas dan yang mendorong terjadinya kegiatan sistem manufaktur
- Kemampuan untuk fleksibel sangat penting untuk menjaga produk dengan kualitas tinggi dan harga rendahÂ
- Penghormatan, keterbukaan, dan kepercayaan merupakan kata kunci manajemenÂ
- Keberhasilan ditentukan oleh kerja sama baik
- Tenaga kerja langsung adalah sumber perbaikan pada operasi Â
Menurut Sofyan (2013) tujuan dari JIT adalah sebagai berikut :Â
- Â Mengurangi adanya persediaan, JIT dapat mengurangi persediaan namun tidak berarti menghilangkan persediaanÂ
- Â Penurunan waktu pemesanan, JIT mengurangi waktu pemesanan dan produksiÂ
- Pengendalian kualitas, peningkatan pengendalian kualitas JIT dengan meningkatkan efisiensi kualitasÂ
- Â Meningkatkan performansi tenaga kerja dan produksiÂ
- Â Perbaikan berkelanjutanÂ
- Â Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk berkompetisi dengan perusahaan lainÂ
- Â Mengurangi usaha yang harus dilakukan pekerja
Pengopitmalan biaya produksi sebaiknya dilakukan secara menyeluruh, dengan menerapkan metode Just In Time, dapat meminimalkan biaya persediaan karena sistem dari metode tersebut adalah menghilangkan pemborosan, salah satunyas adalah pemborosan persediaan. Â
Contohnya PT X menerapkan konsep manufaktur Just in Time, yang dapat meningkatkan efiktivitas kerja di PT X. Dalam hal ini indikator utama yang diperhatikan adalah BTS (build to schedule) yang menunjukkan kesesuaian terhadap jadwal, pada penerapannya sistem yang digunakan adalah Kanban.
Alur Kanban dimulai dari proses Assembly yang dilanjutkan ke proses sebelumnya ( Stitching dan stockfit ). Selanjutnya Just  In  Time yang  dianalisis pada bagian upper PT X memperhatikan aspek WIP ( work in process), yang mempengaruhi pencapaian BTS.