Perforasi adalah lubang pada dinding organ tubuh yang dapat terjadi pada esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, anus atau kantung empedu. Lubang bisa muncul akibat berbagai penyakit seperti radang usus buntu (apendisitis) dan radang kantung usus besar (divertikulitis).
Usus buntu terletak di sisi kanan bawah perut, berbentuk seperti selang yang menempel pada permulaan usus besar. Panjang usus buntu berbeda-beda tergantung usia pemilik dan sebenarnya tak ada fungsi spesifik dari organ tubuh ini.
Tidak ada fungsinya, tapi bisa meradang, demikianlah usus buntu. Peradangan usus buntu seringkali terjadi akibat adanya sumbatan oleh feses yang masuk ke sana. Kadangkala, radang juga timbul akibat adanya infeksi di dinding usus buntu.
Ketika usus buntu tersumbat, yang terjadi adalah organ tersebut tak bisa mengeluarkan lendir dan cairan yang diproduksinya. Kotoran pun terus menumpuk di dalam usus buntu menyebabkan bengkak dan bakteri di kotoran berkembang biak.
Pembengkakan tersebut bisa memutus aliran darah ke usus buntu. Jika demikian, jaringan dinding usus buntu akan mati dan muncul lubang. Terjadilah perforasi akibat radang usus buntu.
Gejala klasik dari radang usus buntu adalah rasa sakit di dekat pusar atau nyeri di perut kanan bawah, perut mengeras dan tidak bisa buang gas. Penderita juga merasa mual atau muntah-muntah serta tidak nafsu makan. Gejala-gejal ini juga bisa diiringi dengan demam.
Jangka waktu sejak dirasakannya gejala radang usus buntu hingga perforasi, biasanya antara 36 sampai 72 jam. Tingkat keparahan perforasi berbeda-beda pada tiap penderita radang usus buntu. Ada yang hanya lubang kecil, tapi ada pula yang lubangnya besar dan menyebabkan feses serta nanah mengalir ke dalam rongga perut.
Lubang pada saluran pencernaan itu dapat menyebabkan kondisi peritonitis atau radang selaput usus (peritoneum) yang melapisi rongga perut. Peritonitis sangat berbahaya karena dapat menyebabkan sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah) hingga kegagalan fungsi organ-organ tubuh yang mengancam nyawa penderita. Maka dari itu, radang usus buntu harus segera ditangani sebelum terjadi perforasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H