Bagi penderita sakit jantung, stroke akibat penyumbatan, emboli paru, atau trombosis vena dalam, nama antikoagulan tidaklah asing di telinga mereka. Salah satu contohnya adalah warfarin.
Dalam memberikan antikoagulan, diperlukan beberapa pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi darah Anda sebelum memberikan obat pengencer darah ini.
Jangan gunakan obat antikoagulan jika Anda mengalami kondisi ini
Setelah mengetahui kondisi darah Anda, maka dokter akan menyesuaikan dosis pemberian antikoagulan Anda sehingga efek yang diharapkan sesuai dan tidak merugikan Anda.
Namun, terdapat beberapa kondisi di mana antikoagulan bisa berbahaya bagi penggunanya.
1.Tindakan operasi
Ketika Anda menggunakan antikoagulan dan Anda memerlukan tindakan operasi atau tindakan invasif lainnya, pastikan petugas kesehatan di tempat tersebut tahu akan penggunaan antikoagulan Anda.
Tindakan invasif termasuk pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis seperti endoskopi dan sistoskopi. Tindakan-tindakan ini dapat membuat luka dalam prosesnya. Jika Anda menggunakan antikoagulan, maka pendarahan dari luka ini akan menghasilkan darah yang lebih banyak dari normalnya.
Alih-alih sembuh, mungkin Anda akan menambah perawatan jika Anda tidak memberitahu petugas kesehatan yang ada.
2.Hamil
Antikoagulan seperti warfarin umumnya tidak diberikan pada wanita hamil karena dapat mengganggu bayi dalam kandungan. Bayi bisa mengalami pendarahan atau kecacatan akibat obat ini.