[caption id="attachment_146558" align="alignleft" width="300" caption="Sumber: pribadi"][/caption] Sebuah usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang yang untuk membuat karikatur Nabi Muhammad di FB memunculkan beragam tanggapan dari facebooker. Bukan hanya facebooker muslim, namun banyak facebooker yang non muslim dan bahkan yang selama ini tidak meyakini satu agama tertentu. Beberapa teman saya yang non-muslim mengirimi saya pesan keprihatinan atas sebuah gerakan yang yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat namun di sisi lain menghina kelompok beragama tertentu; dalam hal ini Islam. Sementara respon dari kalangan teman-teman yang muslim bisa dilihat dari status FB mereka, atau beberapa tulisan di blog, termasuk kompasiana. Respon dari kalangan teman-teman muslim umumnya sama, tidak setuju dengan aksi tersebut dan memandang itu sebagai sebuah penistaan pada agama. Namun dalam responnya teman-teman muslim terbagi dua, menutup account facebook dan tetap melanjutkannya. Yang melanjutkan dan tetap menggunakan acconut facebook beranggapan bahwa di dunia maya apapun bisa terjadi. Termasuk penghinaan agama dengan karikatur Nabi. Namun itu semua tidak mengharuskan kita keluar dri facebook. Sebab ada banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari facebook. Selain silaturahim, bisnis, tegur sapa, dan tentu saja menambah jeringan dan keakraban pertemanan. Namun bagi sebagain orang lain, memilih menutup account facebook. Alasannya sebagai bentuk protes terhadap kelompok orang yang melakukan sebuah tindakan yang tidak mengindahkan nilai-nilai moral dalam kehidupan bersama. Meskipun kelompok tersebut bukan dibuat oleh pengelola facebook, namun facebook tetap dianggap bertangguang jawab karena kelalaian dan respon yang lambat atas kejadian ini. Atas dasar ini maka sebagian muslim memilih untuk menonaktifkan account-nya. Apakah usaha itu berpengaruh pada kebesaran facebook secara keseluruhan? Dapat dipastikan sama sekali tidak. Apalagi jumlah yang mendaftar lebih banyak dari yang menonaktifkan. Saya memilih menonaktifkan account facebook saya sejak hari ini. Alasan saya sebenarnya sangat pribadi. Bahwa saya merasa tidak nyaman dengan usaha-usaha demikian yang dilakukan oleh sekelompok orang. Bagi saya, lebih baik tidak memiliki acoount facebook dari pada harus menyaksikan sekelompok orang yang -menurut saya- tidak beradab dan tidak menghargai sensitifitas pemeluk agama. Dan saya sangat yakin, ini bukanlah gerakan terakhir yang akan terjadi melalui situs jejaring sosial ini. Dengan melihat respon besar yang ada, maka ke depan akan ada gerakan-gerakan lain yang tujuannya masa saja, memacing emosi dan menghina pemeluk agama. Bagi saya, kehidupan di dunia tidak bisa dibangun dengan kebencian dan penghinaan pada golongan yang berbeda. Setiap kelompok yang memiliki kayakinan religius memiliki nilai sakral yang tidak boleh diganggu gugat. Hal ini bukan hanya untuk Islam dan dilakukan oleh orang yang tidak senang pada Islam, namun juga -bisa jadi- dilakukan oleh sekelompok orang Islam pada kelompok lain. Dan praktik tersebut, bagi saya, sama tidak baiknya. Sebab kalau ada sekelompok orang telah merasa senang dengan menghina orang lain, itu menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam relasi kehidupan dunia ini. Dan, dari pada saya menyaksikan gerakan seperti itu di kemudian hari, disuguhkan gambar-gambar yang melukai hati kaimanan saya, saya memilih menonaktifkan account facebook sejak hari ini. Saya sangat yakin, sisi positif facebook bisa saya dapatkan dengan media lain yang ada saat ini. Banda Aceh 210510 Sehat Ihsan Shadiqin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H