Ketertiban bukan hanya memudahkan kita dalam menjalani hidup bersama, namun ia adalah cermin masyarakat beradab atau memiliki peradaban. Tidak ada bangsa besar di dunia ini yang tidak tertib. Ketertiban seolah menjadi sebuah identitas dan tanda kemajuan peradaban sebuah bangsa. Hanya bagsa-bangsa kerdil dan tidak menghargai kemanusiaan yang hidup dalam hukum ala binatang, mengedepankan otot di depan otak, menginginkan hak tanpa menghiraukan kewajiban. Semua kita pasti ingin menuju ke sana, menuju sebuah masyarakat tertib yang berperadaban.
Setidaknya ada empat prinsip penting yang saling berhubungan untuk mewujudkan masyarakat tertib:
Pertama: Taat Aturan
[caption id="attachment_145308" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi 1"][/caption]Masyarakat tertib menghargai aturan sebagai rambu-rambu yang harus dipatuhi dan dilaksanakan bukan sebagai hiasan taman, dinding atau pelengkap syarat administrasi. Semua aturan yang dibuat dengan kesepakatan bersama diperlukan untuk mewujudkan kepentingan bersama. Menjalani dan mentaati aturan ini akan menjadikan hidup tertib dan teratur. Dalam hal ini termasuk aturan tidak tertulis. Sebab tidak semua hal ada aturan tertulis dan terwujud dalam simbol tertentu. Beberapa aturan berasal dari nilai dan norma agama, budaya dan etika universal yang diakui.
Aturan yang tertulis atau tidak tertulis terdapat di mana-mana. Di jalan raya ada rambu lalu lintas yang wajib dipatuhi untuk ketertiban. Di pasar ada aturan jualan dan pengaturan sampah yang harus ditaati. Dalam bangunan tertentu ada aturan yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan. Dalam lingkungan kerja ada aturan yang mengatur pekerja dan semua yang terlibat di dalamnya. Dalam kehidupan bersama juga ada aturan yang tertulis atau tidak tertulis namun atas kesepahaman bersama bertujuan menjadikan masyarakat tertib. Semua itu harus dipatuhi.
Kedua: Disiplin
[caption id="attachment_145313" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi 2"][/caption]Apakah anda pernah merasa kesal karena ada janji yang tidak tepat waktu tanpa pemberitahuan? Atau anda sendiri adalah orang yang sering mengingkari janji atau setidaknya menunda-nunda janji? Ini adalah realitas kehidupan kita. "Ngaret" telah menjadi keseharian kita. Bukan dalam kehidupan sosial masyarakat di kampung dan lingkungan di mana kita tinggal saja, namun dalam kehidupan yang "modern" seperti transportasi udara, relasi bisnis, dunia perbankan, dan lain sebagainya. Janji sering kali hanya sebuah janji yang terucap, namun dalam realitanya, kita memiliki hukum lain: janji plus satu; artinya, kalau janji jam sembilan, maka ketemunya jam sepuluh.
Masyarakat tertib adalah amsyarakat yang menghargai waktu dan taat ketentuan. Disiplin sering dihubungankan dengan seseorang yang melaksanakan sesuatu sesuai dengan jadwalnya. Kalau ditetapkan jam 09.00 maka jam itulah ia laksanakan. Disiplin juga berkaitan dengan mentaati aturan yang telah ditetapkan. Masyarakat tertib adalah amsyarakat yang hidup dengan disiplin. Sebuah janji, sebuah pekerjaan selalu dimulai tepat waktu dan diselesaikan pada waktu yang disepakati juga. Tanpa ketertiban dengan waktu, maka kehidupan tidak akan teratur.
Ketiga: Saling Membantu dan menghargai
[caption id="attachment_145328" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi 3"][/caption]Membantu orang lain adalah ciri masyarakat tertib. Seorang orang tua, anak-anak, wanita hamil, difabel, semua memerlukan perhatian berbeda. Bukan bermaksud membedakan, namun kondisi fisik dan kemampuan yang berbeda menyebabkan kita perlu memberikan ruang yang khusus kepada mereka. Masyarakat tertib adalah masyarakat yang membantu mereka mendapatkan kenyamanan seperti yang lainnya tanpa diskriminasi. Untuk ini maka ada sebuah "pengorbanan" yang harus dilakukan sehingga mereka mendapatkan haknya.
Saling membantu juga terwujud pada usaha menjadikan kehidupan orang lain menjadi lebih baik. Bantuan bukan hanya sumbangan uang di celengan masjid atau panti asuhan, namun juga mendengarkan orang lain dan menghargainya. Membantu juga berupa memberikan saran atas masalah orang lain. Membantu bisa juga meberikan informasi pada orang yang tidak tahu jalan atau tersesat. Membantu bisa menghargai tamu atau musafir di jalan. Banyak hal yang kita bisa lakukan. Prinsipnya, memudahkan urusan orang, itulah bantuan.
Keempat: Keempat: Cinta Keindahan
[caption id="attachment_145330" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi 4"][/caption]Masyarakat tertib adalah masyarakat yang mencintai keindahan. Sebab keindahan bukan hanya menyenangkan mata memandangnya, namun menentramkan jiwa. Keindahan bisa berupa benda-benda fisik yang tertata rapi, namun keindahan bisa juga perasaan puas dengan layanan dan penghargaan yang didapatkan. Keindahan membuat hati sendang, pandangan tentram, hidup menyaman penuh kedamaian. Dan keindahan adalah ciri masyarakat tertib. Semua aturan, semua kedisiplinan, semua kehidupan yang saling membantu dan menghargai akan bermuara pada keteraturan dan ketertiban. Dan ini akan menimbulkan keindahan.
Semoga bermanfaat
Banda Aceh, 20 Mei 2010
Sehat Ihsan Shadiqin