Mohon tunggu...
Sehat Ihsan Shadiqin
Sehat Ihsan Shadiqin Mohon Tunggu... profesional -

Menulis Itu Sehat, Sehat Itu Menulis\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Iklan [penipu] di Wall Facebook

20 Agustus 2011   18:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:36 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_126794" align="alignleft" width="300" caption="Sebuah iklan dari toko online yang mengaku berpusat di Batam. Iklan ini saya ambil dari sebuah account facebook teman saya yang dihack"][/caption] Saya sangat teganggu dengan iklan di Wall facebook yang di-tag oleh orang yang saya tidak kenal. Awalnya saya heran, bagaimana ia bisa men-tag saya padahal saya tidak merasa mengenal dan berteman dengannya. Tapi begitu saya periksa, ternyata saya berteman dengannya di facebook. Kok bisa? padahal saya merasa tidak pernah memintanya menjadi teman saya dan tidak pula pernah menconfirm permintaan pertemanan dari dia. Tidak masalah jika iklan-iklan itu dilandasi pada kejujuran. Namun kita semua tahu, iklan laptop, blackbarry, smartphone, kamera digital yang dit-ag di wall itu semuanya mengaku black market, alias pasar gelap. Hanya ada nomor hp penjualnya, kadang-kadang beberapa foto "bukti penjualan dan pengiriman", dan sebuah peringatan: "Ini pasar gelap, kami menjual dengan harga rendah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut hukum, kami tidak bisa memberikan alamat." Sudah sangat banyak yang tertipu, pasti. Entah karena lugu, entah karena ingin mendapatkan barang bagus dengan harga murah, atau  mungkin tidak tahu harus bawa uang kemana, sehingga ketika ada yang "meminta" uang dengan jalan pura-pura menjual barangpun, ia segera memberi. Penipuan ini beberapa kali sudah terungkap, namun hingga kini masih banyak tag foto beredar. Bahkan tiap hari. Dengan berlagak jadi detektif, saya mencoba mencari tahu bagaimana penjual itu berteman denga kita tanpa kita sadari. Dari pengalaman saya, nampaknya ada beberapa cara: Pertama Seseorang membuat account facebook mengatasnamakan tokoh daerah, tokoh nasional, artis  atau tokoh apapun. Lalu ia mengirim permintaan pertemanan kepada beberapa orang. Ketika orang itu menconfirm, temannya akan lihat foto sang tokoh. Banyak orang merasa senang kalau ia berteman dengan si tokoh di facebook. Macam-macam alasan, bisa jadi untuk memuluskan urusannya ke depan. Tapi tidak banyak yang mencoba bertanya, apakah itu benar-benar account facebook si tokoh? Nah... di sini mulainya. Account si tokoh akan terisi dengan sangat cepat Dalam dalam waktu yang tidak lama, ia sudah memiliki lebih dari 4000 teman. Lalu.... BERUBAH.....!!! Ia mengganti nama accountnya dengan nama toko online, lalu mentag berbagai foto. Kedua Seseorang membuat account dengan nama perempuan. Biasanya namanya sedikit khas, baik khas daerah atau khas gaul. Tidak lupa memasang sebuah foto di profilnya. Foto cukup satu dan pasti perempuan muda, cantik. Biasanya sedikit seksi, atau punya mata yang indah, atau bibir yang merah, atau tatapan yang aduhai. Ia mengirim permintaan pertemanan kepada beberapa orang. Seperti proses di atas, banyak orang suka berteman dengannya dan memintanya menjadi teman. Dengan senang hati ia mengkonfirm, dan ia dengan cepat mengumpulkan banyak teman. Lalu.... BERUBAH.....!!! Ia mengganti nama accountnya dengan nama toko online, lalu mentag berbagai foto. Ketiga Lebih ekstrim lagi, seseorang membuat nama-nama nakal dan menggoda. Seperti "Puteri Malam", "Gadis Manis", "Cewek Cute", dan lain sebagainya. Nama-nama seperti ini disusupi magnet foto-foto menawan yang dihimpun dari berbagai website. Seseorang yang berkunjung ke profilnya akan menemukan kumpulan foto tersebut dan merasa tertarik, lalu mengiriminya permintaan pertemanan. Dan seperti sebelumnya, ketika ia sudah punya cukup banyak teman dia berubah menjadi online shop penipuan. Keempat Sipenipu menghack account facebook tertentu yang sudah populer lalu memanfaatkan untuk menjual produknya. Saya menemukan beberapa nama toko online, tapi ketika memeriksa nama account (karena nama account tidak bisa diubah), ternyata nama seorang teman yang saya kenal. Dan ternyata sang teman mengaku, ia tidak bisa lagi membuka account facebooknya karena pasword yang bias digunakan salah. Tentu saja salah, karena si penipu sudah menggantikan. Dalam kasus ini, si penipu tidak terlalu sulit mengumpulkan teman. Ia tinggal mengganti nama, lalu mulai mengirim foto-foto penipuan. Hati-hati, mulai sekarang! Saran saya, jangan berteman dengan orang yang anda tidak benar-benar kenal dengannya. Atau setidaknya dengan orang yang sama sekali tidak memberikan data diri yang lumayan, atau foto yang dapat dikenali. Bagaimanapun, facebook adalah halaman maya di mana orang bisa berkamuflase ria di belakang layar. Kita sama sekali tidak bisa pastikan apa dan bagaimana keadaan orang yang ada di balik account yang ada di facebook-nya. Jadi hati-hatilah! Saran saya [lagi], segera remove account yang mentag foto produk penipuan di wall anda. Anda bisa saja tidak terpengaruh, karena sadar itu penipuan. Namun tag foto kepada anda akan masuk juga ke most recent post yang bisa dibaca oleh semua teman anda. Siapa tahu beberapa diantara mereka terpengaruh lalu terperangkap pada penipuan itu. Sudah seharusnya kita menyelamatkan teman dari godaan penipu yang terkutuk. Men-tag foto d wall hanyalah satu dari beribu modus penipuan di dunia maya. Oleh sebab itu waspdalah! waspadalah! Jangan pernah terpengaruh dengan  barang harga murah yang tidak jelas. Apalagi merekomendasikan teman  untuk menjadi konsumennya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun