Mohon tunggu...
Sehat Ihsan Shadiqin
Sehat Ihsan Shadiqin Mohon Tunggu... profesional -

Menulis Itu Sehat, Sehat Itu Menulis\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenapa Membaca Biografi?

25 Mei 2010   04:21 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 2140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semua orang akan menjalani hidup seperti adanya. Semua orang punya jalannya sendiri. Anda tidak mungkin berjalan di rel orang lain meskipun mereka dengan rel itu telah sampai pada tujuannya. Tuhan Maha Kaya dan Dia menciptakan semua manusia sebuah rel. Lalu kenapa perlu membaca biografi orang lain? Pertanyaan ini muncul suatu ketika saat kami mulai mendiskusikan beberapa tokoh sufi terkemuka pada awal-awal kebangkitan Islam. Kalau para sufi sukses itu adalah jalannya sendiri yang sama sekali tidak ada kesamaan dengan jalan sufi lainnya. Dan mereka membentuk jalannya sendiri tanpa mencontoh jalan spiritual yang dibangun oleh orang lain. Lalu untuk apa kita tahu hidupnya? Bukankah kita juga memiliki jalan spiritual sendiri? Biografi adalah penjelasan dari sebuah potret kehidupan yang pernah dijalani oleh seseorang dalam mendapatkan suatu tujuan. Selama ini biografi identik dengan kehidupan orang sukses dan mendapatkan posisi "terhormat" dalam kehidupan masyarakat. Sebab kesukksesan dalah keinginan semua orang. Sehingga mereka cenderung ingin mengetahui apa dan bagaimana seorang telah melakukan sesuatu sehingga ia menjadi sukses. Ada seribu alasan untuk mengatakan kenapa sebuah biografi itu perlu. Diantaranya adalah membaca biografi akan membuka mata kita pada jalan alternatif dalam menghadapi persoalan hidup. Tidak ada masalah yang sama di dunia ini, yang ada hanyalah kemiripan. Terkadang kita stres tidak mendapatkan jalan yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Nah, dengan membaca biografi mungkin kita mendapatakn alternatif pemecahan dan solusi berdasarkan pengalaman orang lain. Kedua, membaca biografi akan memberikan kita penjelasan lebih beragam mengenai kehidupan. Setiap orang punya pengalaman yang berbeda, punya pemikiran yang berbeda pada satu hal yang sama. Dengan membaca biografi kita akan tahu kalau di sana ada banyak cara orang menafsirkan suatu hal dan suatau persoalan. Dan ini bisa menjadi sebuah pengayaan wawasan kita dan menjadi suatu masukan untuk menyempurnakan konstruksi pengetahuan yang sudah kita miliki sebelumnya. Ketiga, membaca biografi kita akan menyelami sebuah samudera kehidupan yang berbeda dengan apa yang kita jalani. Hidup orang pasti sebuah perjalanan beriku yang tidak selamanya mulus. Dalam tulisan biografi akan dibahas bagaimana mereka melikuk menelikung menghadapi hidup dan bagaimana mereka bertahan terhadap berbagai persoalan yang ada. Dengan demikian, maka kehidupan akan berjalan lebih indah. Ada yang mau mendambahkan? Kesimpulan: Membaca biografi memperkaya jiwa :-D menulis biografi apalagi, meperkaya jiwa, dan memperkaya diri (baca: mendapatkan komisi hasil penjualan, heheheh)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun