Keempat, menempatkan pengelaman itu dalam konteks teoritis yang lebih luas lagi. Dalam fase ini maka apa dan siapa menjadi tidak penting lagi, yang utama adalah pola pengalaman itu sendiri. Kita belajar dari pola-pola itu dan menganalisanya dengan teori yang ada. Dalam kontek ini kita bisa mendukung sebuah teori, menjelaskan teori, memperbaiki atau bahkan memabantah teori yang sudah ada sebelumnya. Dalam kontek ini juga pengalaman personal itu akan dianalisis dengan jalan yang lebih serius yang melibatkan beragam analisis sejenis dalam kontek masyarakat yang berbeda yang pernah ditulis oleh para ahli.
Memulai Autoetnografi
Kembali pada paragraf awal tulisan ini, bahwa hal yang paling mudah kita tulis adalah pengalaman sendiri, sebab itu sangat kita ingat dan membekas dalam pikiran kita. Oleh sebab itu, saat merasa "tidak ada ide" untuk menulis, maka tulislah pengalaman sendiri dan jelaskan konteks pengalaman itu terjadi. Tidak harus menjadi sebuha makalah ilmiah, menulis autoetnografi bisa saja hanya dimulai dalam catatan kecil dan ringkas seperti blog kompasiana ini. Dalam konteks ini kita belajar merangkai kata dan menysun logika-logika yang nantinya dalam makalah ilmiah juga akan dipakai meskipun dengan analisis yang lebih dalam dalam kompleks.
Salam,
Banda Aceh, 16 September 2014
Sehat Ihsan Shadiqin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H