Mohon tunggu...
Seha Budin
Seha Budin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sehabudin mahasiswa komunikasi dan Penyiaran islam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menembus Bayang-bayang: Kisah Ibu dalam Mewujudkan Impian Anak-Anaknya

23 Desember 2023   11:40 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:44 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama ku sehabudin ini adalah kisah perjalan ibuku yang menakjubkan satu kisah kelam yang telah melukis bayang-bayang dalam perjalanan hidup kami. Ayahku pergi dari dunia ini pada tahun 2001, menyisakan seorang istri dan empat anak yang masih terlalu muda untuk mengerti kepergian beliau. Saat itu, aku sendiri masih berada dalam kandungan ibu yang baru berusia tiga bulan. Kakak pertama baru saja menginjak SD kelas dua, sedangkan kakak kedua dan ketiga masih seperti anak kecil yang menangis ketika mainannya diambil. 

Aku tidak bisa membayangkan Betapa sulitnya bagi ibu, yang harus menghadapi kenyataan tanpa kehadiran seorang ayah yang telah menjadi penopang keluarga. Kepergian ayah bukan hanya sebuah kehilangan, tapi juga memunculkan bayang-bayang kekhawatiran tentang bagaimana masa depan kami akan terwujud

Setelah kepergian ayah yang mendalam, ibu terjerat dalam kebingungan besar tentang bagaimana ia akan mampu menafkahi empat anaknya yang masih begitu kecil. Tanpa penopang utama dalam keluarga, ia memutuskan untuk menantang arus dan mengambil peran yang sebelumnya dilakukan oleh ayah. Dengan tekad yang teguh, ibu memulai usaha kecil dengan menjual es dan kue-kue anak-anak keliling kampung dan sekolah dasar setempat.

Tak terbiasa dengan dunia dagang, ibu belajar dengan cepat tentang bagaimana mengelola usaha kecil ini. Setiap hari, ia bersiap pagi-pagi untuk membuat es dan kue-kue segar yang nantinya akan dijualnya dengan semangat di sekitar kampung dan di depan sekolah. Meskipun fisiknya mungkin lelah, semangat ibu tak pernah padam. Ia menghadapi setiap hari dengan senyum dan semangat pantang menyerah, menunjukkan pada anak-anaknya bahwa kehidupan yang keras tak bisa menghentikan tekad untuk memberikan yang terbaik.

Dalam perjalanannya menjajakan es dan kue, ibu bukan hanya menjadi penjual yang gigih tetapi juga figur inspiratif di tengah-tengah masyarakat. Ia menjadi sosok yang membuktikan bahwa peran seorang ibu tidak hanya terbatas pada peran rumah tangga, tapi juga mampu memimpin dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Setiap es yang dijualnya tidak hanya memiliki rasa manis, tetapi juga bercerita tentang perjuangan dan tekad seorang ibu yang tak kenal lelah.

Dan akhirnya, anak-anaknya pun tumbuh besar berkat kerja kerasnya. Anak pertamanya kini telah menjadi seorang sarjana, meraih mimpi yang ia impikan sejak kecil. Tak berhenti di situ, anak pertama beliau kini menjadi pionir pendidikan di Desa Cilayang Guha dengan mendirikan PAUD, mengikuti impian dia untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di desa tersebut. Kisahnya adalah bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras ibu mampu mewujudkan impian anak-anaknya.

Sementara itu, anak kedua dan ketiga ibu telah memasuki dunia kerja, menorehkan jejak kesuksesan mereka masing-masing. Pilihan mereka untuk langsung bekerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka ternyata membawa dampak positif. Mereka telah membuktikan bahwa setiap langkah kecil yang diambil dengan sungguh-sungguh dapat membawa hasil yang gemilang.

Sementara itu, aku sebagai anak terakhir sedang meniti pendidikan S1 di UIN SMH Banten. Perjalanan pendidikanku adalah salah satu buah dari kerja keras dan semangat gigih ibu. Di setiap langkahku, kujunjung tinggi semangat beliau, yang telah menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mewujudkan mimpi dan meraih kesuksesan. Dengan dukungan ibu yang tak pernah pudar, aku yakin bahwa impianku pun akan tercapai.

Dalam kisah ini, ibu menjadi sumber inspirasi yang mampu melampaui batas-batas keterbatasan. Dia telah menciptakan generasi yang berkontribusi positif dalam masyarakat, membuktikan bahwa cinta, tekad, dan kerja keras ibu adalah fondasi kuat yang membentuk masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun