Mohon tunggu...
Sehabuddin Abdul Aziz
Sehabuddin Abdul Aziz Mohon Tunggu... wiraswasta -

Blogger buku dan founder booktiin.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nazaruddin juga Berpuasa

14 Agustus 2011   15:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sosok manusia yang sering diperbincangkan saat ini adalah Muhammad Nazaruddin. Bulan puasa ini, bagi Nazar adalah bulan pencucian segala dosa dan khilap yang pernah dilakukannya. Orang yang selama ini sering dihujat itu pun, tengah berpuasa. Sebagai sesama orang yang berpuasa, alangkah eloknya bila kita menghargai Nazar tanpa harus dicaci dan dimaki.

Tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, menjalankan ibadah puasa di rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Depok. Menu sahur pertamanya sayur buncis dan ikan tongkol. Apalah arti sebuah kenikmatan berpuasa dalam sebuah sel sempit, terkecuali itu dianggap lebih baik dan nyaman untuk melakukan perbaikan diri. Semoga Nazaruddin juga begitu.

Untuk menjalankan ibadah Shalat, Nazaruddin mendapat sarung dan sajadah untuk menjalankan ibadah shalat. Sepupunya, M Nasir yang memberikan perlengkapan shalat tersebut. Dalam selnya, Nazar hanya berteman dengan satu buah tempat tidur, sofa kecil, dan lemari.

Semoga dengan ibadah puasanya itu, Nazaruddin semakin kuat dan tegar untuk memberikan kesaksian apa adanya. Katakan apa yang sesungguhnya sudah terjadi, selama dirinya bernyanyi di ‘perantauan’. Nazaruddin juga, semoga tak takut dengan ancaman apapun. Karena dengan berpuasa, dirinya akan memiliki kekuatan ekstra.

Nazaruddin pasti sudah merasa kesepian. Dia tak bisa bertemudengan keluarganya. Salah seorang kerabatnya, Budiman, mengatakan, setiap kerabat atau keluarga yang ingin bertemu dengan Nazaruddin harus memperoleh surat izin dari KPK terlebih dulu. "Ya kalau tidak pakai surat itu, ya tidak akan bisa bertemu beliau (Nazaruddin). Kalau cuma makanan atau benda-benda keperluan sehari-hari, bisa dititipkan saja di penjaga rutan atau Kepala Rutan," kata Budiman seperti dikutip kompas.com

Semoga kasus Wisma Atlet menjadi pembelajaran bagi Nazaruddin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun