Mohon tunggu...
Sehabuddin Abdul Aziz
Sehabuddin Abdul Aziz Mohon Tunggu... wiraswasta -

Blogger buku dan founder booktiin.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

KPI ‘Adili’ TVOne dengan Adil

21 November 2011   01:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak cepat dalam kasus dugaan charity setingan yang dilakukan oleh TVone. Menurut Wakil Ketua KPI, Nina Muthmainnah, siang ini, pihaknya memastikan akan memanggil pihak tvOne untuk meminta klarifikasi terkait banyaknya aduan mengenai acara 'Sosialite' edisi Sabtu (19/11) malam.

Gayung pun bersambut, TVone sendiri sudah siap dengan panggilan KPI itu. Bahkan, General Manager News and Sport TVone, Totok Suryanto, siap bertanggung jawab seandainya ada perlu dijelaskan. TvOne siap memenuhi panggilan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberi penjelasan.

Seperti diketahui, kisah ini bermula ketika Silly diminta oleh Fifie Buntaran untuk datang ke acara amal yang berlangsung di Hotel Sheraton, Kamis lalu. Silly diundang untuk menjelaskan kepada peserta amal tentang Nando, bocah kecil yang menderita gagal ginjal.Merasa ada yang akan membantu penderitaan Nando, Silly pun bahagia. Apalagi, dalam acara Charity Fashion Show itu, ada gaun yang terjual sampai Rp100 juta.


Namun, setelah acara selesai, ternyata tidak ada komitmen dari panitia untuk menyumbang Nando. Silly, yang mendapat informasi acara itu merupakan settingan panitia dan tvOne, mengaku telah meminta tvOne meng-cut gambar dirinya dan juga Nando. Akan tetapi, kala melihat tayangan Socialite tvOne, dirinya dan juga Nando tetap tersorot kamera.

Fifie telah membantah acara itu settingan. Menurut Fifie, Silly, pihak yang akan menerima sumbangan untuk nantinya diserahkan kepada Nando telat datang di acara amal. Sehingga uang hasil amal diserahkan kepada pihak lain yang juga membutuhkan. "Karena dia telat datang, kita berembug dan akhirnya mengalihkan dana kepada pihak lain yang membutuhkan," kata Fifie.

KPI sebagai lembaga penyiaran, sejatinya bisa melakukan klarifikasi secara independen. Apapun yang terjadi harus dijelaskan publik, khususnya kepada keluarga Nando, secara utuh. Sebab, saya menduga, baik Fifie dan TVone, ada kesepakatan dibawah meja untuk tidak memberikan bantuan kepada Nando. Bahkan, Nando, sengaja dijadikan etalase agar acara itu menarik simpati masyarakat dan mendapatkan uang yang banyak.

Bila saja alasan Silly telat datang, sudah pasti kalau ada itikad baik bisa ditunggu. Apalagi, sekarang zaman modern bisa komunikasi secara cepat. Begitu juga TVone, ketika sudah ada permintaan dari Silly untuk mengcut foto dirinya dan Nando, toh masih ditayangkan. Sebuah video bisa diedit. Itu juga perlunya produser dan editor. Disinilah KPI harus bisa menggali, sehingga kasus ini tidak terjadi untuk yang kedua kalinya.

Baca tulisan sebelumnya:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/20/valencia-menggugat-tvone-menjawab/


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun