TANAMAN mawar itu sudah hampir empat bulan dirawat. Kuncup bunganya menawar hati orang dan memesona.Setiap orang yang mampir didepan rumah, selalu mengatakan mawar itu bagus dan menawan.
Tapi bagiku biasa-biasa saja. Hanya, yang membuat istimewa adalah, aku bisa merawatnya setiap hari. Aku merasakan bagaimana mendapatkan mawar itu dari tempat yang sangat jauh.
Ada satu hal yang aneh. Dalam keadaan hening, atau sedang tertidur, selalu ada suara yang menyentakan rasa. “Hai hati-hati dengan mawarmu itu. Nanti ada yang mencuri,” jelas sekali kata-kata yang sudah empat malam terakhir terdengar jelas ditelinga.
Aku juga penasaran. Malam itu aku sengaja tidak tidur. Bunga mawar itu pun aku bawa ke tengah rumah. Kutatap perlahan-lahan. Aku bertanya,”Apa yang membuat orang istimewa kepadamu. Apa sich yang membuatmu sangat memesona?” kataku
Malam itu, tak terjadi apa-apa. Menjelang subuh kira-kira setengah jam lagi terdengar suara kumandang Subuh, aku tertidur. Baru saja terlenyap, suara itu kembali terdengar. Kali ini suara itu datang dari luar rumah.
Aku pun terbangun. Tergesa-gesa keluar rumah. Ingin melihat ada apa gerangan? Dan darimana datangnya suara itu? Lagi-lagi tidak ada apa-apa. “Huh, semakin aneh. Ah lebih baik mawar itu, tak usah ku siram lagi biar layu. Terpenting sekarang aku bisa tidur lelap. Tidak terganggu dengan suara-suara yang aneh,” akhirnya aku memutuskan demikian.
♦♦♦
SATU hari sudah mawar itu tak ku siram. Dibiarkan layu. Tapi aneh bin ajaib. Mawar itu malah mekar dengan sendirinya. Kuncupnya semakin berkembang. Aku pun tergugah rasa untuk mengonsultasikan hal ini dengan orang yang mengerti tanaman.
Siang jam 12.00. Sehabis Shalat Dzuhur, aku nongkrong di tempat dimana temanku itu menjajakan tanamannya. Ya, ia memang setiap hari membawa jualan pot-pot bunga yang dimasukan ke dalam gerobak. Sebagai penyambung hidup keluarga, biasanya ia mangkal dari jam 12 siang sampai jam 5 sore.
Aneh, siang itu, belum ada tanda-tanda temanku datang. Aku pun berinsiatif mendatangi rumahnya. Betul saja. Temanku hari itu tak bisa keluar. Ia sakit parah menderita penyakit kanker.
Aduh, aku pun jadi bingung. Rasanya tidak mungkin menceritakan bunga mawarku di saat ia sakit. Untung, ada isterinya yang sedikit mengerti.
“Teh, saya merawat bunga mawar. Tapi aneh sejak merawat bunga itu, selalu terdengar suara aneh. Bahkan, aku telah mencoba untuk tidak menyiramnya. Eh, malah berkembang sendiri kuncup bunganya,” aku bertanya kepada isteri temanku.
Lalu, isteri temanku menjelaskan panjang lebar. Wah, filosofi kehidupan dan warna serta muara darimana datangnya tumbuhan dialam semesta ini. Bahkan, ia menyinggung apa yang aku alami.
Menurut dia, bunga mawar yang kurawat itu, memiliki keistimewaan dan jangan dibiarkan orang lain. Kemungkinan suara-suara aneh yang selalu terdengar saat tidur itu, adalah firasat agar aku bisa menjaganya sampai kapan pun.
♦♦♦
MERASA sudah banyak menerima pemberitahuan, aku pun pulang. Tidak terasa hampir dua jam mendengarkan penjelasan si teteh, aku baru sadar kalau bunga itu masih diluar rumah.
Aku pun pamitan. Aku bergegas menaiki sepeda motor agar sampai di depan rumah untuk melihat bunga mawar itu, jangan-jangan sudah ada yang mencuri.
Firasatku benar. Mawar itu hilang. Tidak tahu kemana. Siapa yang mengambilnya aku pun tidak tahu.
Aku coba bertanya dengan adekku. Kata dia, tadi masih ada diluar rumah. Dan tidak ada siapa-siapa yang lewat depan rumah.
Aku pusing tujuh keliling. Kalau tidak ada yang mencuri, tidak mungkin mawar itu hilang. Kebetulan, aku teringat omongan si teteh tadi. Kata dia, bunga itu kalau hilang nanti akan balik sendiri.
Benar saja, menjelang magrib, aku lihat bunga itu sudah ada di depan rumah. Aku menghela nafas panjang. Semakin hari, semakin aku bertanya, ada apa sesungguhnya dengan mawar itu.
Aku akhirnya pasrah saja. Siapa tahu mawar itu membawa kebaikan. Toh, aku juga banyak waktu dan kesempatan untuk menjaganya. Yang jelas, mawar ajaib itu tidak akan aku jual meskipun dihargai dengan nilai mahal. Rasanya, baru kali ini aku memiliki mawar ajaib yang tak bisa hilang dari gerak langkahku.
Dalam sebuah referensi yang ku baca memang benar, bunga mawar bukan sekedar ratu bunga atau simbol abadi cinta. Di balik romantismenya, mawar telah berabad-abad dimanfaatkan sebagai bahan baku obat, aroma terapi, dan produk kosmetika.
Masyarakat Yunani kuno dan Romawi menggunakan minyak mawar sebagai pereda rasa cemas, obat depresi dan iritasi kulit. Sedangkan Ayurveda, pengobatan kuno India, menggunakanya untuk mengatasi masalah pencernaan dan menjaga metabolisme tubuh. 8 Juli 2011. 13.52
Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H