Mohon tunggu...
Mutiara Nurseha Alatas
Mutiara Nurseha Alatas Mohon Tunggu... Freelancer - Dibuat untuk tugas, semoga bisa menjadi hobi aamiin

Suka DIY, masak dan bisnis 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PPKM yang Berlaku Menjadi Beban Para UMKM

10 Juli 2021   01:20 Diperbarui: 10 Juli 2021   01:28 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Bogor--- Taman Kuliner Puri Avia, Puncak Bogor adalah sebuah pusat jajanan kuliner yang sangat ramai dikunjungi para pembeli khusus nya dimalam hari dan hari-hari libur. Banyak para wisatawan yang akan menuju arah Puncak mampir ditaman kuliner ini, baik untuk bersantai maupun hanya untuk sekedar jajan saja. Ditaman kuliner Puri Avia ini banyak sekali para pedangan yang berjualan dengan menggunakan stand atau tenda tenda mini dan para pengunjung dapat bersantai sambil menikmati jajanan yang pengujung beli di tenda-tenda tersebut. Ada banyak stand yang berjualan mulai dari aneka nasi, kopi, minuman, aneka mie, cemilan, shisha dan masih banyak lagi.

Yang membuat menarik Taman Kuliner ini adalah konsep tempat yang membuat kita merasa ada ditaman yang asri, serta pemandangan yang langsung tertuju pada gunung dan pemandangan sekitar Puncak. Selaian itu harga yang relatif terjankau membuat pengujung tidak ragu untuk jajan-jajan di Taman Kuliner ini. Walaupun banyak pengujung yang datang Taman Kuliner Puri Avia ini tetap menerapkan protokol kesehatan, semua yang berada di Taman Kuliner baik pengunjung ataupun pedagang harus slalu memakai masker, berjaga jarak, dan mencuci tangan agar tidak terpapar virus karena tempat yang ramai dan tempat dimana semua orang bersatu dalam satu tempat yang ramai sangat rentan menyebarkan virus atau wabah penyakit.

Tidak lama dari mulai dibukanya Taman Kuliner tersebut, ketika sedang ramai pengunjung yang mulai berdatangan, diberitakan bahwa terjadi lonjakan yang tinggi pada masyarakat yang terpapar covid-19 hal ini membuat khawatir pemerintah kepada masyarakat, maka dengan itu presiden mengumumkan bahwa diadakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) agar dapat menurangi lonjakan covid-19 ini. Hal ini membuat para pedagang khususnya di Taman Kuliner Puri Avia merasa khawatir karena mereka sudah mebeli stock bahan untuk seminggu kedepan akan tetapi ada ketentuan yang mungkin merugikan untuk para pedagang tersebut. Salah satu pedangan mengeluh dengan kondisin yang tidak stabil ini.

"Kami khususnya saya pedagang di Taman Kuliner ini merasa sangat prihatin dengan adanya lonjakan masyarakat yang terpapar covid-19 ini, biasanya saya bisa mendapat keuntungan yang lebih dari penjualan perharinya akan tetapi setelah berlakunya PPKM ini pendapatan sayang sangat menurun, pernah juga saya alhamdulillah hanya mendapat Rp.10.000,- satu hari dari mulai sore sampai malam. Tetapi demi kebaikan berama saya medukung PPKM ini agar segera hilang virus ini dan kami bisa berjualan dengan tengan dan normal kembali aamiin." Ujar Kiki penjual surabi durian.

Dengan keadaan tersebut para pedagang UMKM banyak yang meliburkan diri untuk tidak berjualan, walaupun pemerintah membolehkan kepada para pengusaha makanan untuk berjualan dengan catatan tidak dibolehkan makan ditempat (hanya pesan antar) saja tetapi tetap saja penjualan sangat sepi. Mereka hanya bisa berdoa agar keadaan kembali normal dan para UMKM bisa berjualan seperti semula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun