Pasti semua orang merasa sedih. Namun, seberapa sering dan intens Anda merasa sedih? Jika terus berlanjut dan berlebihan, jangan anggap enteng karena bisa jadi Anda mengalami gejala depresi. Apa bedanya? Yuk, cari tahu di ulasan berikut.
Kesedihan berbeda dengan depresi
Atasi kesedihan dengan berkonsultasi dengan psikolog.
Mengapa kita merasa sedih?
Kesedihan adalah emosi naluriah yang bisa dirasakan semua orang. Kesedihan bisa datang kepada Anda sesekali atau hampir setiap hari, tergantung pada apa yang terjadi dalam hidup Anda.
Secara umum, kesedihan terjadi ketika hal-hal tidak berjalan seperti yang diharapkan, seperti yang direncanakan, atau seperti yang diinginkan. Akibatnya, Anda merasa tidak berdaya dan putus asa. Konflik, kegagalan, kematian, dan kehilangan adalah beberapa hal yang paling sering melukai orang. "Meditasi bisa membantu ketenangan kembali, lebih fokus dengan pemikiran yang positif" ungkap Ridhologi, praktisi meditasi.
Di sisi lain, melihat, melihat, atau mendengar orang lain sedih bisa membuat Anda merasakan hal yang sama. Apalagi jika Anda memiliki kapasitas empati yang tinggi. Anda cenderung lebih peka terhadap perasaan dan pikiran orang lain.
Misalnya, ketika Anda melihat seseorang mengalami kecelakaan, Anda akan benar-benar merasakan kesengsaraan dan memikirkan bagaimana Anda berada dalam situasi itu. Rasa empati Anda memungkinkan Anda untuk memahami secara mendalam kesedihan yang dialami orang lain.
Cara yang tepat untuk menghilangkan kesedihan
Merasa sedih itu normal, tetapi seharusnya tidak berlangsung lama. Berikut adalah beberapa cara sehat untuk melepaskan kesedihan agar tidak menggerogoti jiwa Anda: