Mohon tunggu...
Sefty Meliana
Sefty Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tulisan tanpa tema-semua hal yang pernah ditulis atau pernah dipertanyakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sushi Diet: Perkembangan, Kelebihan, dan Kelemahan

19 Januari 2023   17:32 Diperbarui: 19 Januari 2023   17:35 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sushi adalah hidangan utama negara Jepang dan sekarang juga menjadi makanan yang sangat dikenal  dunia. Sushi adalah makanan yang rendah kalori dan kaya nutrisi sehingga dianggap sebagai kombinasi sempurna untuk menurunkan berat badan. Sushi adalah gulungan rumput laut yang diisi dengan nasi, ikan mentah atau dimasak, dan sayuran. Biasanya disajikan dengan kecap, wasabi, dan acar jahe. Sushi pertama kali menjadi populer di Jepang pada abad ke-7 sebagai salah satu cara mengawetkan ikan.  Ikan yang sudah dibersihkan ditekan di antara nasi dan garam dan dibiarkan berfermentasi selama beberapa minggu sampai siap untuk dimakan. Sekitar pertengahan abad ke-17, cuka ditambahkan ke nasi untuk mengurangi waktu fermentasi dan meningkatkan rasanya. Akan tetapi pada abad ke 19, Proses fermentasi ditinggalkan karena  ikan segar mulai digunakan sebagai gantinya. Ini memunculkan versi awal dari sushi siap saji yang biasa disajikan pada saat ini. 

Dengan kandungan nutrisi yang dianggap seimbang, sushi telah menjadi lama dianggap sebagai makanan diet penurun berat badan di Jepang yang dikenal dengan sushi diet. Beberapa dekade belakangan sushi diet juga mulai populer secara mendunia. Kepopuleran sushi diet semakin meningkat ketika seorang Ahli gizi Jepang bernama Makiko Sano meluncurkan bukunya The Sushi Diet pada tahun 2014. Buku ini menunjukkan bagaimana mungkin untuk menurunkan berat badan dengan memasukkan sushi ke dalam makanan sehari-hari. 

Sejak saat itu, Sushi diet ini semakin banyak diikuti dan menjadi salah satu tren baru untuk menurunkan berat badan berkat keefektifannya. Bahkan banyak influencer dan selebritis yang mulai mencoba diet ini. Sushi diet berdasarkan landasan dan argumen yang kuat. Di Jepang hanya 3% dari populasi wanita yang memiliki tingkat obesitas. Dan di pulau Okinawa, penduduknya terkenal dengan umur terpanjang di dunia dan  memiliki tingkat obesitas terendah di seluruh dunia.

Budaya kuliner Jepang adalah salah satu yang paling penting di dunia, dan jika wanita Jepang dapat membanggakan tubuh yang bugar, rambut yang berkilau dan kulit yang halus dan diremajakan, justru karena diet mereka. Orang Jepang selalu mengkonsumsi produk segar dan dalam porsi yang dikurangi, mereka tidak makan produk susu dan mereka mengganti daging dan tepung dengan ikan dan nasi. Itulah mengapa sushi begitu banyak dikonsumsi.

Kelebihan Sushi Diet 

Sushi diet sering dianggap sebagai salah satu diet yang baik karena sushi adalah makanan yang rendah kalori dan memiliki banyak nutrisi. Hal ini dianggap sebagai kombinasi yang sempurna bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Studi awal menunjukkan bahwa konsumsi sushi dapat berdampak positif pada penurunan berat badan tergantung pada komposisinya , kuantitas dan ukuran porsi.

Kelebihan utama dari sushi diet adalah dari cara masak dan juga bahan bahan yang digunakan pada sushi. Bahan bahan makanan yang digunakan pada sushi dianggap sangat efektif untuk diet. Sushi adalah hidangan dengan kalori dan lemak yang sangat sedikit, tetapi dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Varietas yang berbeda termasuk sayuran seperti mentimun, alpukat atau mangga, yang menyediakan jumlah serat yang dibutuhkan dalam sehari, sedangkan rumput laut nori (ciri khas strip hitam yang membungkus nasi) memiliki kandungan vitamin A, B, C dan E yang tinggi. Selain itu, komposisinya mengandung manitol, karbohidrat yang meningkatkan fungsi hati; dan yodium, yang mencegah penyakit terkait tiroid.

Selain itu, bahan umum yang digunakan pada sushi tradisional juga memiliki nutrisi yang tinggi. Bahan makanan tersebut adalah nasi, makanan laut, dan cuka beras. Ikan mengandung protein hewani yang rendah lemak dan kalori, serta vitamin dan mineral yang membuat tubuh tetap aktif dan pikiran tetap terjaga sepanjang hari, serta lemak tak jenuh tunggal, yang dikonsumsi bersama dengan banyak air membersihkan sistem peredaran darah. Nasi dan ikan merupakan kombinasi sempurna antara karbohidrat dan protein. Ikan menyediakan asam lemak omega 3, penting untuk jantung dan sirkulasi darah yang baik. darah, sedangkan nasi bersifat antiseptik, diuretik, dan mengenyangkan. Itulah sebabnya, menurut pencipta diet sushi, cukup memasukkan hidangan ke dalam menu hari ini, baik saat makan siang (pilihan paling direkomendasikan) atau saat makan malam, untuk menurunkan berat badan dan memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping.

Sepotong sushi normal tidak melebihi 50 kalori, jadi nampan 6 porsi, sempurna dan lebih dari cukup untuk makan malam Misalnya, itu hanya akan mengandung sekitar 300 kalori. Oleh karena itu sushi diet sangatlah cocok untuk menurunkan berat badan. 

Kelemahan Sushi Diet

Meskipun sushi diet dianggap sebagai makanan yang sehat dan banyak nutrisi, akan tetapi diet ini juga memiliki kelemahan yang menjadi pertimbangan banyak ahli nutrisi. Hal paling utama adalah penggunaan ikan mentah sebagai bahan utama yang dianggap beresiko terkontaminasi banyak virus dan tidak steril terutama jika membeli dari pusat perbelajaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun