Salah satu isu yang masih populer dan seharusnya mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia adalah mengenai kualitas pendidikan dan kesetaraan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan, sebagai tulang punggung masyarakat, memiliki dampak yang signifikan terhadap politik, ekonomi, dan kesejahteraan suatu negara.Â
Dengan populasi lebih dari 260 juta orang, Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dan demokrasi terbesar ketiga.Â
Pendidikan merupakan hal yang vital bagi pembangunan Indonesia. Dengan lebih dari 52 juta murid dan 218.000 sekolah pada tahun 2017, sistem pendidikan Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia
Keberagaman, luas wilayah dan populasi yang dimiliki oleh Indonesia merupakan salah satu peluang dalam pertumbuhan ekonomi. Akan tetap disisi lain, hal ini juga menjadi tantangan besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan standar hidup dengan dengan melakukan pembangunan dalam  pendidikan,  pengembangan sumber daya manusia, pembangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan dan sebagainya.Â
Dan salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh indonesia adalah kualitas pendidikannya. Indonesia termasuk negara dengan kualitas pendidikan yang rendah. Menurut data World Population, kualitas pendidikan Indonesia berada di urutan 54 dari 78 negara.Â
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia, potensi dan tantangan dalam meningkatkan kesetaraan dan kualitas pendidikan indonesia, dan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesetaraan dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Tantangan dalam Pendidikan Indonesia
Fakta bahwa Indonesia dianggap sebagai salah satu ekonomi pasar berkembang yang signifikan di dunia, sektor pendidikan Indonesia juga diharapkan harus berkembang dengan baik. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak selalu mentari dan pelangi. Negara perlu berupaya untuk mewujudkan nilai-nilai ideal pendidikan nasional yang tertuang dalam undang-undang dan konstitusi.Â
Salah satu tantangan klasik sistem pendidikan negara adalah sifat heterogen dari sistem pendidikan negara. Keadaan utama yang menyebabkan sistem pendidikan Indonesia bersifat heterogen dipengaruhi oleh letak kepulauan yang luas, keragaman suku bangsa, kesenjangan pembangunan pedesaan dan perkotaan, serta perbedaan latar belakang sosial setiap individu.Â
Demikian pula, pencapaian tersier sangat rendah: pada tahun 2016, hanya di bawah 9% penduduk Indonesia yang berusia di atas 25 tahun telah memperoleh setidaknya gelar sarjana, terendah di antara negara-negara anggota ASEAN (ASEAN).Â