Madura merupakan salah satu pulau berpenghuni di Jawa Timur. Pulau Madura terbagi menjadi 4 kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Madura kaya akan sumber daya alam khususnya di bidang pertanian dan perikanan. Pulau Madura juga mempunyai pabrik produksi garam yang dioperasikan oleh para petani garam khususnya di daerah Sampang. Saat ini kemajuan zaman yang lebih dikenal dengan globalisasi telah merambah hampir ke seluruh wilayah, termasuk Pulau Madura. Masyarakat Pulau Madura bisa memiliki karakter tangguh dan pantang menyerah, khususnya generasi mudanya. Namun sangat disayangkan generasi muda Madura juga sangat mudah terpengaruh oleh budaya asing yang banyak mengandung nilai-nilai negatif seperti minuman beralkohol, gemerlap kehidupan malam, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa kejahatan yang bernama NARKOBA juga telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat di Pulau Madura, banyak masyarakat Madura yang tidak hanya menjadi pecandu narkoba namun juga berprofesi sebagai pengedar narkoba. Nilai-nilai negatif di atas salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat pendidikan yang menjadi salah satu faktor lemahnya pemikiran generasi muda Madura. Hanya masyarakat Madura yang tinggal di kota yang mengenyam pendidikan, sedangkan generasi muda yang tinggal di pelosok desa banyak yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Pendidikan di Pulau Madura masih belum merata. Faktanya, orang tua kurang memiliki kesadaran diri untuk tidak menyekolahkan anaknya. Sangat memprihatinkan jika saat ini seperti saat ini masih banyak terjadi pernikahan dini di kalangan generasi muda Madura. Jadi apa yang akan terjadi di masa depan? Tentu saja dengan bertambahnya jumlah penduduk, lahan pemukiman pun terkesan semakin sempit. Hal lainnya adalah kematian ibu muda, kelainan kelahiran bayi dan juga permasalahan psikologis ibu muda serta permasalahan keuangan yang mendera kehidupan keluarga akibat pernikahan dini. Faktanya, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak masyarakat Madura telah dijajah oleh seseorang atau sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang pasti harga diri masyarakat Madura akan selalu berada di bawah. Pejabat yang tidak punya tanggung jawab terhadap rakyatnya akan senang bila sebagian besar rakyatnya, atau bahkan seluruh rakyat Madura bodoh. Bodoh dalam artian masih belum mempunyai prinsip dalam melakukan sesuatu yang positif dan masih bergantung sepenuhnya pada pemimpinnya. Mereka tidak tahu bahwa hal seperti ini dapat menjerumuskan mereka ke dalam kegelapan finansial.
Dalam bidang prasarana di Pulau Madura, ada Jembatan Suramadu yaitu jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dengan Pulau Jawa yang memudahkan lalu lintas tanpa harus melintasi perahu sehingga masyarakat dapat menempuh perjalanan lebih cepat dan efisien. Merupakan potret dari infrastruktur yang sangat bermanfaat dan merupakan infrastruktur yang dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia bahkan sangat populer di seluruh dunia. Jembatan Suramadu dikenal sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Kehadiran Jembatan Suramadu tidak hanya memberikan dampak positif namun juga negatif, misalnya karena mudahnya akses menuju Madura dan budaya asing mudah untuk masuk ke Madura juga melalui Gerbang Suramadu. Perbekalan kesehatan pasti akan sampai ke Madurai dengan sangat mudah dan cepat. Akhlak generasi muda saat ini sangat jauh dari harapan, jauh dari ajaran agama dan adat istiadat. Banyak masyarakat Madura, terutama generasi muda yang mudah marah bahkan saling membunuh, hal ini sangat mengkhawatirkan. Bagi masyarakat awam Pulau Madura sangat berkembang dengan adanya bantuan Jembatan Suramadu, tanpa kita semua sadari masih banyak daerah yang belum terjamah oleh pemerintah, bantuan pemerintah ke desa-desa tak sepenuhnya sampai akibat tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Ketika bantuan tiba, kadang-kadang hanya mencapai sebagian saja, tidak seluruhnya. Banyak saksi bisu di Madura seperti jalan-jalan di pelosok desa Pulau Madura yang tidak pernah mendapat bantuan perbaikan jalan sedikit pun. Selain perbaikan jalan, akses desa terhadap air bersih juga kurang optimal. Politik dan kekuasaan hukum yang begitu gencar ditegakkan seakan sia-sia sehingga pada dasarnya pemuda Madura begitu mudah diabaikan, jika mereka hanya memikirkan keegoisan dan keinginan untuk menang.
Dalam pendidikan keluarga, bahkan dalam pendidikan agama, peran orang tua sangat dibutuhkan yang harus ditanamkan pada diri anak sejak kecil. Dibutuhkan banyak pengawasan, perhatian dan kelembutan. Orang tua tidak boleh terlalu sibuk dengan urusan materi, namun kebersamaan sebagai keluarga jauh lebih penting dan itulah yang sangat dibutuhkan anak.
Peran guru dalam melaksanakan tugas pendidikannya memerlukan ketekunan, kesabaran dan tanggung jawab moral. Namun saat ini banyak guru yang dihukum atau didakwa melakukan tindak pidana pelanggaran hak asasi manusia, yaitu kekerasan terhadap siswanya yang melakukan kesalahan. Alternatifnya, guru dapat menasihati siswa dengan kata-kata yang membuat mereka mengerti dan memikirkan kesalahan yang mereka lakukan, dan mereka dapat dengan mudah mengambil langkah untuk memperbaiki sikapnya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan cara ini juga dapat meningkatkan kesadaran diri mereka. Harapannya, para guru yang telah melalui pembelajaran dan pelatihan dapat menularkan hal tersebut kepada siswanya, jangan hanya diam saja, karena jika dibiarkan maka akan membuang-buang uang pribadi dan negara. yang mendanai program pelatihan guru. Peran pemerintah dalam dunia Pendidikan diantaranya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada setiap daerah termasuk pelosok desa, pelatihan tenaga pendidik baik formal maupun informal. Penegakan hukum harus dilakukan seadil-adilnya, jangan takut dengan kengerian yang ditimbulkan oleh orang-orang yang tidak sadar akan kesalahannya. Tugas masyarakat adalah tidak pernah mengabaikan apa yang terjadi di sekitar mereka. Kita berada di perahu yang sama jadi semua adalah tentang bagaimana kita saling mengingatkan terkait semangat dalam membangun Madura menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H