Mohon tunggu...
seftiani utami
seftiani utami Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penerapan Goal Attainment Theory dari Imogene King di Keperawatan

3 Januari 2019   00:21 Diperbarui: 3 Januari 2019   00:26 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah "body of knowladge' yang jelas. Profesi keperawatan memiliki dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. 

Hal ini menyebabkan profesi keperawatan selalu dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan hal ini tentunya dibutuhkan sumber daya pelaksana kesehatan tenaga keperawatan yang dapat di andalkan, baik dari segi kuantitas maupun dalam kualitas.

Saat ini, di Indonesia pendidikan Keperawatan masih merupakan pendidikan yang bersifat vocational, yang merupakan pendidikan keterampilan, sedangkan idealnya pendidikan keperawatan harus bersifat profesionalisme, yang menyeimbangkan antara teori dan praktik. Oleh karena itu diperlukan adanya penerapan Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan, yaitu dengan didirikannya lembaga-lembaga Pendikan Tinggi Keperawatan. Hal ini telah dilakukan oleh Indonesia dengan membentuk sebuah lembaga Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dimulai sejak tahun 1985, yang kemudian berjalan berdampingan dengan pendidikan-pendidikan vocational.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:

Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep)

Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat sebutan Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns)

Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep)

Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

  • Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)
  • Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)
  • Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)
  • Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)
  • Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)

Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep).

Dalam hal ini King (1981) mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelornpok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual terdiri dari tiga sistem interaksi vang dikenal dengan Dynamic Interacting Sistems, meliputi: Personal sistem (individual), interpersonal sistem (groups) dan social sistems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).

Penerimaan dikeperawatan 

Praktek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun