Mohon tunggu...
SEFTIAN FIRRIZQIYAH
SEFTIAN FIRRIZQIYAH Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - saya mahasiswi universitas Jember semester 7 fakultas Ekonomi dan Bisnis

saya mahasiswi universitas Jember semester 7 fakultas Ekonomi dan Bisnis nama saya seftian fir rizqiyah asal jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Pemasaran Parut Kelapa di Media Sosial saat Pandemi

10 September 2021   08:34 Diperbarui: 10 September 2021   09:03 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

            Desa Mrawan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa Mrawan adalah bagian dari kecamatan Mayang paling ujung barat yang berbatasan dengan Kecamatan Pakusari. Jarak antara desa Mrawan dengan kantor Kecamatan 10 km. Wilayah Mrawan merupakan dataran rendah yang terdiri dari lahan pertanian yang sangat banyak. Kondisi alam yang subur tersebut membuat sebagian besar masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Desa Mrawan memiliki luas 1279,55 km yang terdiri dari 5 dusun, yaitu : Dusun Lengkong Barat, Dusun Lengkong Toko, Dusun Gumuk Suda, Dusun Rowo dan Dusun Pringtali. Jumlah Rukun Tetangga yang berada di Desa yaitu 56 RT. Jumlah Rukun Warga didesa Mrawan terdapat 18 RW. Jumlah penduduk di Desa Mrawan yaitu 8859 Jiwa. Masalah yang dihadapi oleh Desa Mrawan pada masa pendemi ini keuangan dalam modal UMKM yang sangat terbatas, tidak berkembang pesat di berbagai sektor yang ada didesa tersebut. Desa Mrawan memiliki potensi pekerja yang sangat banyak akan tetapi tidak bisa melakukan dengan baik di berbagai sektor seperti UMKM yang sangat banyak tetapi tidak pernah dipasarkan diberbagai daerah yang ada di Jember bahkan di desa Mrawan sendiri banyak sekali masyarakat tidak tahu UMKM di Mrawan ini sangat banyak. Contoh dari UMKM yang ada di Desa Mrawan ini seperti Kue Kacang, Jamur Tiram, Catering, Alat-alat Dapur, dll.

Diawal tahun 2020, pandemi Covid-19 ini sangat berdampak perekonomian terhadap berbagai bisnis khususnya bisnis UMKM. Indonesia punggung perekonomian nasional ada di UMKM yang sangat terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 dari sudut pandang manapun seluruh kegiatan perekonomi ditutup sementara. Pandemi Covid -19 ini sudah terjadi sekitar dua tahun termasuk Indonesia yang menimbulkan adanya dampak kepada berbagai sektor terutama pada sektor kewirausahaan. Dalam masyarakat di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang yang terletak di Kabupaten Jember. Dimana salah satu UMKM yang ada di Desa Mrawan Kec.Mayang terdampak Covid-19 yaitu umkm Parut kelapa. Pemasaran yaitu suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran dilakukan di media sosial untuk menambah minat pembeli dari daerah manapun untuk mengetahui produk umkm parut kelapa.  Inovasi pemasaran yang dilakukan kepada masyarakat melalui media sosial(digital marketing) mengingat daya beli masyarakat pada saat ini meningkat melalui media sosial. Pemanfaatan media-media sosial sebagai wadah untuk pemasaran secara digital masing belum diterapkan secara maksimal, terkhusus bagi masyarakat atau pelaku usaha yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah ataupun termasuk dalam generasi tua yang gagap teknologi. Hal ini juga akan dipengaruhi dengan strategi ataupun inovasi yang digunakan sebagai upaya keluar dari tantangan pandemi covid-19

Mahasiswa kkn mengambil tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Yang Terdampak Covid-19. UMKM di Mrawan yang sesuai dengan tematik yang saya ambil adalah UMKM produksi alat-alat dapur yang terbuat dari alumunium seperti parut kelapa, gobet atau parutan jagung, panci, erus, alat penyiram tanaman, cetakan hongkong dan lain sebagainya. UMKM produksi alat-alat dapur yang terbuat dari alumunium ini diproduksi langsung oleh Mas Antok yang berada di Dusun Lengkong Barat RT 01 RW 02. Produksi alat-alat dapur ini pertama kali tahun 2003 yang di kelola oleh Bapak Ponedi akan tetapi sejak tahun 2017 yang mengelola anak dari Bapak Ponedi yaitu Mas Antok. Sebelum pandemi melanda Indonesia permintaan peralatan dapur aluminium ini permintaan dari pedagang sendiri yang memiliki toko grosir alat alat dapur yang ada di Jember dan pesanan dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur seperti Banyuwangi,Tuban, Blitar, Gresik dan lain sebagainya yang berada di Jawa Timur. Sebelum pandemi ini produksi sangat stabil dan terus meningkat dikarenakan pesanan yang sangat banyak dari berbagai daerah tersebut sehingga omset penjualan sangat meningkat dan para pekerja sangat banyak untuk memproduksi alat-alat dapur yang diminta oleh pemesan kepada Mas Antok. Alat-alat dapur dari alumunium ini pesanan dari Banyuwangi, Blitar, Tuban, Gresik, dll sangat pesat pesanan hingga lebih dari 1000 parut kelapa per bulannya. Parut kelapa harga grosir Rp. 6000 per 1 parut kelapa, untuk pasat jagung sendiri harga grosirnya Rp. 7000 dan untuk harga panci sendiri dengan harga Rp. 12000 per 1 panci. Sebelum pandemi melanda Indonesia permintaan Parut Kelapa dll sangat diminati oleh para pedagang dan yang memiliki toko grosir alat-alat dapur yang ada di Jember dan pesanan dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur seperti Banyuwangi, Tuban, Blitar, Gresik dan lain sebagainya yang berada di Jawa Timur. Perbulan Mas Antok ini bisa menghasilkan 7500 parut kelapa dikarenakan ada 5 orang karyawan. 1 karyawan menghasilkan 50 parut kelapa untuk per harinya jika banyak pesanan Mas Antok meminta bantuan kepada Orang tuanya yang telah memberikan usaha tersebut ke Mas Antok. Mas Antok sendiri mengirim barang produksi parut kelapa ke daerah Jember dan Banyuwangi. Akan tetapi jika pengiriman luar kota Jember dan Banyuwangi Mas Antok mengirimkan pesanan tersebut tidak menggunakan expedisi untuk mengirimkan produksi parut kelapa tetapi pedagang yang memesan produk parut kelapa mengambil produknya ke rumah Mas Antok.

Metode 

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 Universitas Jember ini dilaksanakan mulai 11 Agustus 2021 sampai dengan 9 September 2021. Pelaksanaan kegiatan KKN Back To Village 3 di Desa Mrawan Kec. Mayang ini, penulis melakukan pengumpulan data melalui teknik observasi,wawancara dan dokumentasi.  Hal tersebut di realisasikan dengan pengenalan digital merketing untuk meningkatkan dan memperluas jaringan penjualan. Metode yang digunakan dalam kegiatan KKN Back to Village. Hasil wawancara yang setiap kalinya penulis akan melakukan analisis secara bertahap dari Minggu pertama hingga Minggu terakhir. Metode yang digunakan dalam kegiatan KKN Back to Village ini adalah sebagai berikut:

  • Minggu Pertama : melakukan observasi terhadap pelaku usaha sasaran yang akan ditempati selama KKN berlangsung, di mana mengumpulkan hasil wawancara terkait kendala ataupun permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha. Kondisi inilah yang nantinya menjadi bahan kajian untuk merumuskan beberapa program kerja selama melaksanakan program KKN BTV III UNEJ.
  • Minggu kedua   : melakukan pengarahan terkait program kerja KKN yang akan dilaksanakan, memberikan edukasi pentingnya digital marketing di masa pandemi covid-19 dan melakukan pelatihan dan pendampingan terkait pembuatan media sosial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk parut kelapa.
  • Minggu ketiga      : melakukan pengenalan dan pembuatan akun media sosial sebagai pemasaran produk untuk meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk parut kelapa dimedia sosial yang sudah dibuat. Melalui Instagram,dan Facebook. Kegiatan ini juga dalam rangka melakukan promosi dan memperkenalkan produk ini secara luas bukan di Jember saja.
  • Minggu keempat  : mengevaluasi program kerja KKN kegiatan guna mengukur dan mengetahui seberapa tingkat keberhasilan program yang dilaksanakan tersebut.

Hasil dan pembahasan 

Akan tetapi dengan adanya pandemi covid-19 ini membuat pelaku usaha UMKM kesusahan dalam mengembangkan usaha milik nya. Karena tidak semua pelaku usaha UMKM  di Desa Mrawan bisa memahami tentang digital marketing atau pemasaran yang dilakukan melalui media sosial.Melalui proses wawancara hingga permasalahan apa yang dihadapi pelaku usaha umkm atau sasaran umkm parut kelapa yang diperoleh yaitu terletak pada pemasaran produk dalam mengembangkan usahanya. Kurangnya pengetahuan digital marketing di sasaran umkm parut kelapa bahwasanya pentingnya inovasi dalam pemasaran produk usaha dalam masa pandemi covid-19 sangat penting kepada pelaku usaha. Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan dalam mengembangkan usaha di tengah pandemi covid-19. Hanya saja pelaku usaha umkm parut dan masyarakat yang memiliki usaha umkm lainnya masih belum mengerti bagaimana bisa memasarkan produk yang dimiliki. Kegiatan KKN BTV III UNEJ  yang dilaksanakan selama 4 minggu difokuskan untuk membantu mitra umkm parut kelapa yang terdampak covid-19 di Mrawan dalam hal pemasarannya. Berdasarkan metode yang telah penulis rancang sesuai hasil survei dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh pelaku umkm, program optimalisasi digital marketing ini telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:

Minggu pertama : melakukan survei lokasi secara langsung dan wawancara pada mitra UMKM parut kelapa, yaitu pemilik UMKM parut kelapa untuk mendapatkan informasi dan solusi permasalahan yang sedang dihadapi selama pandemi covid-19. Setelah melakukan survei tempat sasaran lalu meminta izin dari pihak terkait seperti kepala dusun dan Desa.  Selanjutnya mahasiswa kkn sudah mengetahui dan menganalisis permasalahan yang dihadapi selama pandemi covid-19, dilakukan diskusi dengan Mas Antok selaku mitra UMKM parut kelapa desa Mrawan mengenai program kerja KKN BTV III UNEJ yang akan dilaksanakan untuk mendukung dan membantu mitra UMKM. Dari proses diskusi dapat menghasilkan beberapa solusi yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi selama pandemi covid-19. Yaitu melalui program kerja yang berfokus pada pemasaran produk untuk memperluas jaringan penjualan yang dilakukan di media sosial untuk menambah minat pembeli dari daerah manapun untuk mengetahui produk umkm parut kelapa melalui instagram dan facebook.Dengan mendapatkan solusi tersebut maka mahasiswa KKN bertindak sebagai pendamping untuk menghadapi permasalah yang dihadapi selama pandemi covid-19.

Minggu kedua : mahasiswa membantu melakukan produksi parut kelapa dengan karyawan dan pemilik umkm parut kelapa. Selanjutnya melakukan pendampingan dan penyuluhan(edukasi) kelas kkn Efektifitas era digitalisasi pelaku umkm dan tips memasarkan produk parut kelapa dimedia sosial untuk memperluas penjualan parut kelapa agar dikenal oleh masyarakat banyak. Pendampingan tersebut dilakukan dari proses awal produksi hingga terciptanya produk yang siap untuk dipasarkan menggunakan pemasaran online (digital marketing) sesuai dengan era digital saat ini. Edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memanfaatkan sebagai alat promosi yang gratis dan dikenal oleh masyarakat banyak.

Minggu ketiga : mahasisawa KKN membantu membuat media sosial untuk memasarkan produk parut kelapa. Dan melakukan pendampingan dengan mitra umkm parut kelapa kelas kkn Strategi STP(Segmentation,Targeting,Positioning) untuk mempermudah pelaku usaha dalam memaksimalkan pasar, target dan posisi yang ada di masyarakat untuk melakukan penjualan yang maksimal selama pandemi covid-19 yang berlangsung sampai sekarang yang selalu memicu penurunan perekonomian yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun