Mohon tunggu...
Sefmadani
Sefmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa gabut nungguin lowongan masuk isekai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jurnalisme dan Artificial Intelligence ( AI )

1 Juli 2023   21:56 Diperbarui: 1 Juli 2023   22:06 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era Society 5.0 saat ini, perkembangan teknologi telah membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Salah satu bentuk kemajuan teknologi yang sangat berperan penting yaitu adanya kecerdasan buatan atau yang biasa disebut dengan Artificial Intelligence (AI). AI merupakan suatu teknologi dan atau sistem yang dibuat oleh manusia yang dapat menirukan kegiatan manusia dan memiliki kerangka berfikir layaknya manusia dalam menjalankan suatu pekerjaan (Fahrudin, 2018). Melalui perkembangan tersebut, Artificial Intelligence (AI) mulai diterapkan di hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam aspek informasi dan jurnalisme.

 

Perkembangan dunia jurnalisme juga mengalami perubahan yang signifikan dari masa ke masa. Media massa yang menjadi wadah penyebaran informasi mulai beralih dari media konvensional (Seperti media cetak dan elektronik) ke media online (Internet). Karena itulah, jurnalisme juga menyesuaikan perkembangan dengan teknologi yang ada saat ini, termasuk dengan mengunakan AI atau Artificial Intelligence. Hakikatnya, manusia sangat senang dengan kemudahan yang ada, salah satunya dengan adanya AI. Namun, seperti apa peran AI dalam dunia jurnalisme?

Untuk orang awam, banyak yang belum mengetahui bagaimana konsep AI sebenarnya, apalagi jika sudah mengenai informasi yang terpublikasi di internet. Dalam jurnal berjudul “Jurnalisme Robot dalam Media Daring Beritagar.id” (2018), mengungkapkan bahwa penulisan berita sebagai produk jurnalisme saat ini telah dapat dilakukan oleh robot. Berdasarkan penelitian sebelumnya, disebut sebagai jurnalisme robot karena robot mampu menulis berita berdasarkan algoritma yang diprogram jurnalis (Clewall dan Latar dalam Kim dan Kim, 2016). Adapun cara kerja jurnalis robot adalah dengan mengidentifikasi kecenderungan (trend) atau pola dan mempublikasikan artikel dalam format tertentu. Bisa dikatakan prevalensi jurnalisme robot saat ini sedang dalam pembahasan yang berat dan masa depan jurnalis robot dipandang menjanjikan (Kim dan Kim, 2016). Dalam jurnal yang sama pula, menunjukkan fakta bahwa media daring Beritagar.id menjadi media pertama di Indonesia yang menggunakan pemakaian Artificial Intellegence (AI) dalam proses produksi berita seperti mengumpulkan data, menulis berita, hingga memuat berita sendiri pada lamannya tanpa bantuan manusia. Di sisi lain produk teknologi Beritagar.id yang melakukan pencarian dan penulisan berita, peran jurnalis yang dijalankan tetap ada oleh redaksi yang berfungsi menyunting dan menceritakan kembali kepada pembaca informasi secara keseluruhan di luar laporan pertandingan sepak bola. Di sini, redaksi melakukan verifikasi dan melengkapinya dari sumber lain yang kredibel. Dengan kata lain peran jurnalis masih dibutuhkan dalam produk teknologi automasi yang digunakan oleh media.  

Di sisi lain, dalam jurnal berjudul “Praktik Jurnalisme Robot sebagai Akhir Profesi Jurnalis” (2022), Sebuah tinjauan tentang perkembangan jurnalisme otomatis atau jurnalisme robot oleh Linden (Leppanen et al., 2017) menemukan bahwa teknologi AI, yang dinyatakan sebagai natural language generation (NLG) sebagai suatu bidang, telah mengambil langkah besar, tetapi ini belum mewujudkan ruang editorial media.  Robot mekanik pun membutuhkan manusia, yaitu jurnalis dan ilmuwan komputer, kecuali jika kelak robot menjadi lebih pintar untuk berinisiatif mencari berita, mengecek dengan pemanggil sumber, menyusun logika, lalu menulis berita secara otomatis. Itulah senjakala jurnalis yang sebenarnya. Apalagi jika kita berbicara tentang media sebagai komoditas budaya, kita tidak bisa memungkiri faktor kepercayaan.  Selain itu terdapat hal yang juga patut dipertanyakan dalam produk jurnalisme robotorial yakni pertanyaan etis. Thurman et al. (2017) merangkum sejumlah persoalan etis tersebut dari penelitian sebelumnya, misalnya pada: bagaimana jurnalis memperoleh,  memvalidasi, dan menggunakan data digital dalam produksi berita; kemungkinan bias dalam algoritma; apakah algoritma dapat “beralasan” untuk memilih, memilah, menyusun logika hingga menarik kesimpulan yang tepat dalam semua konteks; dan transparansi kode dan data. Etika tradisional dalam jurnalistik seperti pelaporan berita yang objektif; pemisahan antara fakta dan fiksi, produk humas (Public Relations) atau iklan (advetorial) serta kebenaran fakta yang dilaporkan; menghargai privasi dan hak cipta juga menjadi perhatian khusus yang harus didiskusikan dalam konteks pembuatan automated content serta diseminasinya dalam ranah jurnalisme profesional (Dörr & Hollnbuchner, 2016). Berdasarkan penelitian terdahulu, wartawan merasa digitalisasi dan otomatisasi menyulitkan produksi berita dan membuat mereka lebih sulit mengikuti standar normatif (Creech & Mendelson, 2015; Spyridou et al. 2013, dalam Thurman et al. 2017).

Dari beberapa jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence atau AI benar benar membantu dalam aspek jurnalisme, seperti mengumpulkan data, menulis berita, hingga memuat berita sendiri pada lamannya tanpa bantuan manusia. Namun, disisi lain, AI juga masih memiliki banyak kekurangan, dimana Manusia sebagai jurnalis maupun editor juga masih harus berperan dalam memperbaiki dan mengatur sistem informasi yang di dapatkan oleh AI. Melalui penelitian penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai pemanfaatan AI dalam jurnalisme, diharapkan kedepannya dapat menambah pengetahuan dan juga dapat membantu dalam proses penelitian lainnya yang akan meningkatkan pemahaman mengenai AI dan Jurnalisme di dunia.

Sumber:

Algooth Putranto & Arsa Widitiarsa Utoyo (2022) “Praktik Jurnalisme Robot sebagai Akhir Profesi Jurnalis”, Jurnal Mahardika Adiwidia - Vol. 01 No. 2 Mei 2022, 86-99

Sri Oktika Amran & Irwansyah (2018) “Jurnalisme Robot dalam Media Daring Beritagar.id”, Iptek-Kom, Vol. 20 No. 2, Desember 2018: 169-182

Iis Saidah (2021) “Model Industri Bisnis Media Massa Pada Era Perkembangan Artificial Intelligence (Ai) Di Indonesia”, Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 4, No. 1, Januari, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun