Puisi ini saya buat pada malam hari, saat sedang santai di kamar. Puisi ini sengaja dibuat untuk mengirimkan kepada seorang perempuan, dia adalah pacar saya. Dia menerimanya dengan senang hati. Suatu saat melihat mesia sosial ada lomba cipta puisi tingkat nasional dan saya beranikan diri untuk mengirimkan puisi ini untuk dilombakan. Walalupun puisi ini tidak masuk dalam kategori juara, namun ada kepuasan tersendiri bagi seorang pembuat dan yang menerima puisi. Semoga puisi ini bisa memberikan inspirasi dan bisa digunakan untuk mengirimkan kepada orang lain.Â
Oleh: Sefri Ton
Ketika malam terdiam dan membungkam.
Kubertanya pada raga.
Kumencari arti kata, menggores dalam jiwa.
Kugapai makna yang terdiam.
Kutermenung di khayal malam,
Tenggelam dalam kelam.
Merindu sang rembulan terang,
Membawa pelukan hangat nan girang.
Saat musik mengalun syahdu dan terlena,
Kucari arti sebuah cerita.
Sungguh bayangmu telah mencuri sukma,
Berlabuh dalam mimpi yang indah.
Hadirmu kan membasuh malamku,
Datangmu membuat jiwa dan raga berseri.
Telah lama daku rindu padamu,
Aku bersyukur dan memuji Yang Menciptakanmu.
Banyuwangi, 5 April 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI