Mohon tunggu...
Sefri Rahma Wardani
Sefri Rahma Wardani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar yang masih harus belajar

Menulis adalah salah satu cara menyimpan memori.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlukah Guru Tahu Bahasa Gaul?

10 Desember 2022   18:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   19:15 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru merupakan salah satu sosok yang berperan penting dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan. Asyir (2021) dalam artikelnya mengatakan bahwa guru merupakan faktor utama sejauh mana keberhasilan pendidikan bisa diraih, tanpa adanya guru, menjadi mustahil pendidikan bisa berjalan sendiri. Pernyataan tersebut sangat berdasar karena kita mengetahui teknologi semakin berkembang. Hal itu memudahkan semua siswa mengakses berbagai informasi. Namun, informasi yang luas dan tidak terbatas pun dapat menjadi bumerang bagi siswa. Apabila tidak selektif dalam memilih sumber informasi, mereka bisa saja mendapatkan informasi yang keliru. Hal inilah yang menjadi alasan kuat pernyataan yang disampaikan berkali-kali bahwa teknologi secanggih apapun tidak dapat menggantikan peran guru.

Peran Guru

Peran guru sangatlah penting sampai kapan pun. Arahan guru sangat diperlukan agar siswa dapat menyaring informasi yang layak dan tepat. Namun, apabila kita tilik lebih dalam, ada banyak hal yang memengaruhi keberhasilan seorang guru dalam mengarahkan, mengajar, dan mendidik para siswa. Salah satu faktor tersebut adalah faktor kebahasaan. Bahasa yang digunakan guru sangat berpengaruh dalam keberhasilan guru saat mengarahkan siswa. Apabila bahasa yang digunakan dalam mengarahkan siswa sampai ke hati, maka siswa akan lebih mengingat pesan atau informasi yang disampaikan guru.

Jika kita membahas perihal bahasa yang digunakan guru di kelas, maka kita tidak dapat melupakan fenomena perkembangan bahasa yang tidak dapat terelakkan. Bahasa selalu berkembang dari masa ke masa. Jumlah kosa kata bahasa Indonesia saat ini dengan zaman dahulu tentu berbeda. Prof. Mahsun dalam artikel Grehenson (2022) menyampaikan bahwa jumlah kosakata bahasa Indonesia sudah mencapai ratusan ribu. Selain itu, artikel dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2022) menyebutkan dalam KBBI versi terbaru atau KBBI V sudah dimutakhirkan dengan kosakata baru. Bahkan, apabila kita mengecek dalam KBBI, banyak kosakata bahasa gaul yang sudah diakui dalam KBBI.

Bahasa Gaul

Bahasa yang digunakan guru ketika berkomunikasi dengan siswa dapat disisipi penggunaan bahasa gaul. Guru tidak perlu risau lagi apabila menggunakan bahasa gaul karena data dalam KBBI menunjukkan sudah banyak bahasa gaul yang telah diakui dalam KBBI. Bahasa gaul inilah yang akan menarik perhatian siswa terhadap apa yang kita sampaikan. Jika siswa tertarik dengan pesan yang kita kemas dengan bahasa yang lebih dekat dengan bahasa yang biasa mereka gunakan, harapannya pesan kita dapat lebih terkenang dan terngiang dalam ingatan mereka. Selain itu, guru juga dapat mengarahkan agar siswa tidak menggunakan bahasa gaul yang ternyata bermakna negatif atau melanggar tata kesantunan berbahasa.

Berdasarkan pengakuan salah seorang siswa di tingkat menengah di Kebumen, ia mengaku ketertarikan mereka meningkat apabila berkomunikasi dengan Bapak/Ibu Guru yang ternyata mengikuti perkembangan zaman. Pernyataan ini juga sesuai dengan pernyatan dosen sebuah universitas di Solo dan juga pernyataan dosen sebuah universitas di Tegal saat penulis menempuh pendidikan. Beliau menyampaikan bahwa guru harus selalu belajar sepanjang hayat agar mampu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan seriring perkembangan zaman. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa guru juga harus dapat menarik minat siswa agar pembelajaran lebih bermakna di hati para siswa.

Salah satu cara untuk merealisasikan pernyataan di atas adalah dengan menyisipi penggunaan bahasa gaul ketika guru memberikan arahan/pesan, ice breaking, ataupun saat memberikan jokes. Cara tersebut dapat membuat siswa merasa guru lebih dekat dan memahami mereka dengan mengetahui bahasa yang sedang tren di kalangan mereka. Guru pun tidak perlu khawatir dengan penggunaan bahasa gaul ini. Hal ini tidak akan mengubah esensi penggunaan bahasa Indonesia yang baku atau resmi karena guru hanya menggunakan bahasa gaul sesekali bukan dalam keseluruhan pembelajaran. Penggunaan bahasa gaul ini dapat dilakukan saat guru sedang mencoba mengembalikan konsentrasi siswa ketika konsetrasi siswa mulai teralihkan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru perlu mengetahui bahasa gaul dengan tujuan memantau bahasa yang digunakan siswa dan lebih memahami siswa. 

Referensi:

Asyir, Muhamad Ikhwan Abdul Asyir. 2021. Sosok Guru dan Pentingnya Apresiasi. Diunduh dari https://m.kumparan.com/. Diakses pada Sabtu, 10 Desember 2022, pukul 04.40 WIB.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2022. Sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari                                                              https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/. Diakses pada Sabtu, 10 Desember 2022, pukul 04.50 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun