Mohon tunggu...
Wahyu Sefriyanto
Wahyu Sefriyanto Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Subhanalloh, Aku Ketemu Orang yang Sudah Wafat

28 September 2011   16:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:31 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

siang itu udara berada di tingkat panas yang sangat menyengat.
gumpalan awanpun tak mampu menahan tajamnya terik matahari menyeka wajah jalan raya.
selepas dzuhur aku berniat untuk melaporkan pekerjaanku ke kantor,maklum.. konsekwensi seorang marketing perusahan swasta.
berjalan pelan berharap ada satu atau dua orang yang mungkin bersedia menjadi nasabah tabunganku.
beginilah nasib seorang marketing BMT,sekelas koperasi di kotaku. Mata yang selalu jelalatan dan nafas yang kontan terengah-engah menjalani cadas nasib kerja dijalanan. Mejaring relasi disemua golongan,berharap ada rizki diantaranya.
selalu dan selalu seperti itu setiap harinya.
tepat pukul 13.00 WIB,sehabis makan siang.
saya melihat seorang teman lama,teman sesekolah waktu SMA.
dia tidak terlalu dekat denganku,namun kita pernah sekelas kala itu.
namanya Wahyudin,anak dari desa tetangga.
pendiam,mungki karena tidak pandai bergaul.
aku lihat wahyudin sedang asyik menyelasaikan pekerjaanya diramainya pasar.
aku dekati dan kupanggil-panggil dia,namun dia tidak sadar dengan panggilanku.
sepuluh menit sudah aku panggil,tetap saja dia tidak sekalipun menoleh ku.
semakin penasaran,kulihat dia dari jarak 10 meteran,berharap dia menoleh kearah ku dan akan kulambaikan tangan agar dia melihatku.
rasa kangenku begitu besar,mungkin karena sudah 3 tahunan tidak berjabat tangan.
setengah jam berlalu,dia tetap asyik dengan pekerjaanya.
akhirnya kuputuskan untuk pergi kekantor terlebih dahulu.
eh,baru ditinggal beberapa saat wahyudin sudah tidak terlihat,mungkin sudah pulang pikirku .
sore hari mendadak tubuhku panas,alhasil aku tidak berangkat kerja selama 2 hari.
setelah berangkat kerja,akupun menemui teman sekelasku yang lain.
namanya Pedi,aku katakan kejadian yang menimpaku dua hari yang lalu.
sontak dia kaget bukan kepalang,dia tercengan tidak percaya atas kejadianku itu.
"ana apa ped,deneng kaya kaget ?" kataku.(ada apa ped,ko kaya kaget gitu).
"ora,ora ana apa-apa..sengertiku wahyudin mbok wis ora nana 5 wulan ganu ketabrak sepur? "kata pedi.
(ga,ga ada apa apa..setahu saya wahyudin sudah wafat 5 bulan yang lalu tertabrak kereta.)
aku diam sesaat,berfikir macam macam kala itu.
sedikit kaget mendengar berita itu,
apa yang aku liat kemaren ?
subhanalloh,aku tidak percaya.
ternyata wahyudin sudah wafat.
aku bingung,bercampur ngeri mendengar dan mengingatnya kembali.
mungkin dia minta didoakan disana,kataku dalam hati.
sampai sekarang kejadian itu masih menjadi buah pikir dalam otaku.
jadi siapa yang aku lihat dan aku panggil itu ?
allohu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun