Ceritanya saya mulai dari sebuah kendaraan bermotor roda dua buatan negara tetangga dekat kita,yang sering saya ejek dengan nama sikuning. tentu saja karena warnanya keseluruhan kuning.
Nggak mau saya namai motor karena kurang pantas dinamakan motor. sedikit bernuansa TRAIL namun tidak persis seperti motor TRAIL.. bingung kan jadinya.
kenapa kurang pantas saya sebut motor ?
pertama,tidak memiliki lampu jauh/dekat.
kedua,tidak adanya lampu riting kanan maupun kiri,apalagi lampu rem.
ketiga,rangka motor hancur dibagian belakang.
tidak ada speedometer.
jangan tanya STNK atau BPKB,karena mereka sudah tidak terlihat sejak saya mengendarainya.
itu adalah ciri-ciri kendaraan bermotor yang sering membungkus saya dalam gelapnya malam maupun ramainya siang,namun masih saja berlebel inventaris kantor yang seyogyanya harus saya lestarikan keberadaanya.
Dia adalah teman terdekat saya,walau kadang sedikit rewel dalam beberapa saat namun sebagian besar dia terima aku apa adanya.
dari mulai telat ganti oli,berjalan dalam kondisi ban kempes,hingga berlari dalam kerikil yang menyebalkan.
terjerubang dalam lubang kecil,hingga lubang berkedalamnya takaran meter.
kami berjodoh dari 2 th yang lalu,hingga sekarang usiaku kurang lebih 8.030 hari.
menemaniku dalam hujan tanpa mantel,
dalam terik tanpa jaket,
dalam malam tanpa penghangat pula.
Dia nggak pernah protes,selalu saja diam. walau aku terang terangan selingkuh dengan yang lain.
mungkin rasa tau dirinya sangat tinggi,jadi selalu nrimo ing pandum (Menerima apa adanya).
hingga sekarang saya akan menikahi seorang wanita dari desa tetangga,dia tidak pernah saya lupakan.
saya ajak dia berpetualang menemui cintaku,walau saya paham bahwa jalanya sangat gelap,menajak,dan berbatu.
saya anggap ini adalah pengorbanan seorang laki-laki yang sedang kasmaran.
berbekal tidak malu,saya pasti sampai tempat tujuan.
suka-duka telah kami jalani,hingga sekarang saya akan memulai hidup baru.
dengan usia 22 tahun ini,
saya akan nantikan kisah baru,dunia baru,semangat baru,denga perubahan menjadi yang lebih baik.
sikuning,maafkan dosa-dosaku yah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H