Mohon tunggu...
sefiaoktaviani
sefiaoktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya menari dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kunjungan Mahasiswa KKN P2MB Universitas Pendidikan Indonesia ke Sanggar Batik Cikadu: Melestarikan Budaya Batik di Pandeglang

30 Desember 2024   18:01 Diperbarui: 30 Desember 2024   18:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN belajar membatik (sumber: dok pribadi,2024)

Kunjungan mahasiswa KKN P2MB Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ke Sanggar Batik Cikadu, Pandeglang, Banten, menjadi momen penting dalam upaya melestarikan budaya batik Indonesia. Batik merupakan salah satu aset budaya Indonesia yang paling berharga dan bagian dari identitas nasional Indonesia. Sanggar Batik Cikadu di Pandeglang, Banten, tidak hanya berfungsi sebagai tempat produksi batik saja, tetapi juga sebagai destinasi wisata edukasi yang menarik bagi para pelajar dan masyarakat umum. Sanggar Batik Cikadu terletak di desa Cikadu Indah, desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang. Sejak didirikan, sanggar ini telah menjadi pusat pembelajaran membatik. Pada kunjungan mahasiswa KKN P2MB Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kami berkesempatan mempelajari salah satu cara pembuatan batik secara tradisional yaitu teknik penggunaan lilin. Prosesnya diawali dengan menuangkan lilin panas melalui alat yang disebut canting untuk membuat motif pada kain. Teknik ini memerlukan ketelitian dan kesabaran, karena setiap sapuan lilin dilakukan dengan cermat agar motif yang dihasilkan tepat dan detail.

Kunjungan ke Sanggar Batik Cikadu oleh mahasiswa KKN P2MB Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tidak hanya mempelajari teknik membatik namun juga memberikan pemahaman lebih dalam akan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia. Di sanggar ini, kami tidak hanya belajar cara membatik, tetapi juga belajar memahami nilai sejarah, seni, dan filosofi yang terkandung dalam setiap motif batik. Melalui pengalaman tersebut, kami semakin menyadari bahwa batik bukan hanya sebuah karya seni, namun juga merupakan simbol identitas budaya yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Dengan segala upaya dan dedikasinya, Sanggar Batik Cikadu telah menjadi tempat yang sangat berharga untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi batik di tengah tantangan modernitas. 

Mengunjungi Sanggar Batik Cikadu memberi wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tantangan yang dihadapi para perajin batik dalam melestarikan tradisi ini. Salah satu tantangan terbesarnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya batik. Hal ini menjadi tantangan bagi seniman batik untuk mengedukasi generasi muda dan masyarakat umum agar lebih menghargai dan menjaga warisan budaya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun