Mohon tunggu...
Sefiani
Sefiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Kembali di Tepi Sungai

2 November 2024   05:00 Diperbarui: 2 November 2024   05:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi sungai, tempat ini pernah menjadi pusat kegiatan masyarakat. Dulu, warga sering memancing, mencuci, atau sekadar bersantai di tepinya. Namun, seiring waktu, air sungai perlahan menjadi keruh dan penuh sampah plastik, botol, serta limbah rumah tangga. Sungai itu mulai terlupakan, tak lagi mendapat perhatian dari masyarakat.

Hingga suatu hari, seorang anak bernama Bintang bersama temannya, Caca, melihat banyak ikan mati mengambang di permukaan. "Kenapa sungainya sekarang kotor sekali?" tanya Bintang dengan sedih.

Caca mengangguk setuju. "Kayaknya kita perlu melakukan sesuatu. Sungai ini kan dulu tempat kita bermain."

Dengan tekad, mereka pun memulai langkah kecil. Setiap hari, Bintang dan Caca menyisihkan waktu untuk membersihkan sampah di pinggir sungai. Setelah beberapa hari, perubahan mulai terlihat dan menarik perhatian warga sekitar. Rasa kagum dan haru perlahan menyentuh hati mereka.

Suatu sore, Pak Yudi, seorang tetangga, mendatangi mereka. "Kalian luar biasa, Nak. Kami yang dewasa malah tidak melakukan apa pun," ujarnya dengan senyum penuh kebanggaan.

Inspirasi dari Bintang dan Caca mendorong warga lainnya. Setiap akhir pekan, gotong royong membersihkan sungai pun dilakukan. Lambat laun, air sungai menjadi jernih kembali, dan ikan-ikan mulai bermunculan. Warga pun memasang tanda-tanda peringatan untuk menjaga kebersihan.

Usaha sederhana Bintang dan Caca tidak hanya memulihkan sungai, tetapi juga membangkitkan kesadaran baru di masyarakat. Dengan langkah kecil penuh kepedulian, mereka membuktikan bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun