Penyakit ini disebut juga dengan flu tulang karena menyebabkan demam dan nyeri tak tertahankan pada sendi. Sebagian besar gejala chikungunya tidak bertahan lama, yaitu antara 3-10 hari. Namun, pada beberapa orang, nyeri sendi akibat chikungunya dapat berlanjut hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Sesampainya di rumah sakit aku dan ibu langsung bergegas menghampiri ruangan ayah, ternyata ayah masi di icu karena ayah mengalami nyeri sendi yang begitu hebat di seluruh tubuhnya, setelah 2 jam ayah pun keluar dari icu dan pindah ke kamar yang sudah disediakan untuk di rawat selama beberapa hari kedepan. Aku dan ibu secara bergantian menjaga dan menemani ayah.
Hati ku benar-benar sedih sungguh ini musibah yang tidak terduga oleh ku, semalam ayah baik baik saja, dan tidur tidak lama dari aku tidur. Tetapi ternyata ketika kondisi ayah mulai semakin membaik aku bertanya kepada ayah “ayah bagaimana ini semua bisa terjadi ayah?” (aku bertanya sambil menahan deras nya air mata yang ingin keluar).
“Maafin ayah ya fia, semalam ayah tidak langsung tidur ketika ayah suruh fia tidur, ayah masih banyak kerjaan dan ga mau kalo fia harus temani ayah hingga pagi” ayah menjawab dengan nada yang samgat lembut. Air mata ku pun tidak tertahan kan dan aku pun menangis di hadapan ayah, ayah membohongi ku demi kebaikan kesehatan ku tetapi ayah lupa akan kesehatan nya sendiri, ayah tidak mau melihat aku sakit tetapi aku pun hancur ketika melihat ayah sakit seperti ini.
Satu minggu berlalu, ayah diboleh kan untuk pulang kerumah aku pun mengemasi barang-barang yang dibawa ke rumah sakit bersama ayah dan ibu mengurus semua administrasi di loket. Alhamdulillah akhirnya ayah sudah vit dan sangat semakin membaik walaupun terkadang rasa nyeri sedikit-sedikit muncul.
Seminggu itu pekerjaan ayah dibackup sama om ku sehingga ayah tidak pusing-pusing untuk mengerjakan pekerjaannya yang jika tidak dikerjakan maka akan menumpuk bak bukit yang tinggi. Waktu ke waktu terus berlalu ayah pun kembali sehat menjalankan aktivitas seperti sebelumnya dengan gigih dan giat, bahagia menyelimuti hari-hari ku karena melihat ayah kembali bersemangat untuk beraktivitas.
Hari liburan pun tiba ayah mengatakan dengan semangat bahwa kami akan segera berlibur sekeluarga. Hari yang dtunggu- tunggu oleh ku dan keluarga ku. Setelah sekian lama menantikan kesembuhan ayah dan menantikan liburan tentunya akhirnya saatnya pun tiba, yang lebih istimewa nya liburan kali ini semuanya ikut ada ayah, ibu, dan dua adik laki-laki ku. Biasa nya ayah sibuk dengan pekerjaannya, aku dan dia adikku sibuk dengan sekolah
Aku dan yang lain mempersiapkan segala perlengkapan yang ingin kami bawa dengan antusias. Aku pun sudah menyiapkan segala daftar tempat destinasi yang akan kami kunjungi saat liburan. Kami memilih untuk berlibur ke Jogja selama 5 hari kedepan, tempat yang akan kamu kunjungi juga beragam mulai dari pantai, candi borobudur, keraton, wisata merapi, dan tempat-tempat yang bisa dapat diambil pelajaran dan sejarahnya tak lupa dengan pusat perbelanjaan oleh-oleh
Setelah selesai mempersiapkan semuanya kami pun beristirahat untuk keberangkatan pada hari esok semuanya tertidur pulas. Pagi pun tiba aku bangun membuka jendela dan mengucek kedua mata membayangkan betapa seru nan indah hari liburan ini. Aku dan yang lainnya pun bersiap siap. Kami pun berangkat menikmati pagi yang indah di kota Depok menuju kota Jogja selama kurang lebih 12 jam perjalanan sungguh perjalanan yang panjang.
Saat beberapa jam kemudian kami beristirahat di rest area dikarenakan ayah lelah dan ayah butuh istirahat walaupun ayah tidak menunjukkan bahwa ia lelah tetapi karena hanya ayah yang mengemudi maka dari itu kami memutuskan untuk beristirahat dan makan di rest area.
Kami pun tiba di kota Jogja perkiraan hanya 10 jam ternyata kami sampai sekitar 15 jam perjalanan kami pun bergegas check in hotel dan beristirahat karena ini adalah perjalanan yang panjang. Aku duduk diruangan bersama ayah, “Hai ayah, perjalanan yang panjang dan melelahkan ini akan terbayar dengan keindahan kota ini kan ya yah?”, ayah menjawab “tentu saja nak, persiapkan kesehatan dan kesiapan dirimu untuk melewati hari hari seru ini nak”, aku menjawab “baik yah, kesehatan ayah juga penting, beristirahatlah yang cukup yah karena perjalanan kita kan pasti banyak menguras tenaga”.
“iya anak ku sayang, pergi lah ke kamar segera tidur untuk menyiapkan hari esok”. Aku menjawab “baik ayah selamat beristirahat dan selamat malam”. Aku pun bergegas ke kamar untuk beristirahat.
Pagi pun tiba; kami semua mempersiapkan diri dan bergegas berangkat ke destinasi pertama kita yaitu pantai. Setiba nya di pantai kami memulai dengan sarapan di restoran pinggir pantai sebelum melakukan aktivitas seru. Setelah itu kami menikmati keindahan pantai dengan bermain pasir, bermain air dan menaiki wahana-wahana yang ada di pantai seperti banana boat, dan perahu.
Tak lupa sambil menikmati keindahan pantai kami juga menikmati segarnya air kelapa yang memuaskan dahaga. Saat matahari mulai tenggelan, kami duduk diatas pasir sambil menikmati senja, aku sangat bahagia bisa dapat waktu liburannya ayah, karena ayah lah yang paling sibuk dan susah sekali untuk mendapatkan liburan untuk ayah.
Kami balik ke penginapan dan beristirahat untuk melanjutkan sisa hari liburan di esok hari. Destinasi-destinasi dan hari-hari berikutnya pun tiba kami menghabiskan banyak waktu di candi borobudur, dan kami mencoba berbagai macam makanan khas kota Jogja, mengunjungi keraton Jogja, kami pun mencoba destinasi naik jeep di daerah merapi begitu seru nya perjalanan ini dan yang terakhir kami mengililingi malioboro menikmati keindahan malioboro dengan banyak andong yang berlalu lalang, pusat perbelanjaan yang banyak kami kunjungi dan tidak lupa bakpia pathok nya.
Kami pun pergi meninggalkan kota ini karena liburan akan segera habis, seru sekali menghabiskan waktu berlibur bersama keluarga dan yang teristimewanya adanya keikutsertaan ayah, karena ayah sibuk banget biasanya sampai tidak ada waktu luang untuk kami ditambah ayah baru sembuh dari sakitnya.
Suatu kebahagiaan bisa melihat ayah sangat bersemangat untuk membahagiakan anak-anak dan istri nya. Terimakasih ayah walaupun secape apapun tapi engkau tidak pernah mengeluh ayah. Didik aku menjadi yang kau impikan dan buat aku menjadi kuat seperti mu ayah.
Terima kasih ayah atas keringatmu, pelukan kasih sayang mu, yang engkau berikan kepada kami untuk bersandar bermanja manja. Ayah agar waktu dan cucuran keringatmu tidak menjadi sia agar harapanmu tidaklah hanya sebagai harapan namun agar menjadi sebuah kenyataan aku akan berjuang untuk menjadi anak yang berhasil dan sukses jadi anak anak yang soleha seperti doamu yang engkau pinta kepada sang ilahi.
Jika aku berhasil engkau pun bangga kami para anakmu ini juga ingin engkau bangga dan bahagia disetiap ibadah kami juga berdoa untukmu semoga allah selalu melindungi mu, menyayangimu ayah terima kasih atas keringat, semangat, kebahagiaan dan kasih sayang mu ayah engkau adalah pahlawan mewujudkan pahlawan tanpa jasa yang tak pernah tergantikan. Bahkan rasa sakit pada dirimu saja tidak kau rasakan ayah, terima kasih telah berjuang membahagiakan kami ayah.
Ayah mungkin jarang menunjukkan rasa sayangnya pada anak-anak, namun ia mencintai keluarganya dengan caranya. Berjuang mencari nafkah, memastikan seluruh kebutuhan terpenuhi dan anak-anak merasa aman dan nyaman di bawah tanggungjawabnya. Ketabahan ayah menghadapi berbagai masalah di keluarga menjadikannya sebagai sosok yang kuat di mata anak-anaknya. Tak pernah sekalipun terdengar keluhan dari mulutnya.
Ayah tak lelah membimbing anak-anaknya, memberikan pesan dan nasihat menghadapi hidup. Untuk yang ke sekian kalinya aku ingin mengatakan terima kasih dan aku mencintai mu ayah karena kau sosok panutan serta orang tua yang baik didalam hidupku. Tolong hidup lebih lama ya ayah temani aku dan adik-adik untuk meraih kesuksesan. I Love you ayah.......
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H