Mohon tunggu...
Sefia A
Sefia A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Baru memulai

Selanjutnya

Tutup

Money

Tak Hanya Menjadi Titik Wisata Namun Menjadi Titik Mata Pencaharian, Penjual Pigura di Daerah Titik 0 Km Jogja

10 Desember 2021   19:10 Diperbarui: 10 Desember 2021   19:16 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat berjualan Ibu Affwan, sebelah Monumen Serangan Umum 1 Maret (Dokpri)

Salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat ke Jogja adalah Titik 0 Km Yogyakarta. Titik 0 Km Jogja sendiri masih satu jalur dengan kawasan Malioboro yang merupakan tempat wisata yang wajib didatangi. Masih banyak orang yang bertanya-tanya mengenai keberadaan titik nol kilometer di Yogyakarta. Mulai dari yang menganggap bahwa letaknya di sebelah Kraton, di sebelah Tugu Jogja, hingga di sebelah monumen Sono Budoyo. 

Padahal, lokasi dari yang juga disebut titik 0 Km ini, tepatnya berada di lintasan antara Alun-alun Utara hingga Ngejaman di ujung Selatan Malioboro. Sebuah papan penanda di depan bekas bangunan Senisono tampaknya bisa menjadi petunjuk di mana letak titik 0KM berada.

Kawasan di sekitar titik nol kilometer ini merupakan kawasan wisata sejarah. Di kiri-kanan, ada bangunan-bangunan kuno yang sering juga disebut loji. Yakni, bangunan-bangunan tua yang besar peninggalan Belanda. Kawasan nol kilometer juga menjadi sentra perekonomian bagi masyarakat Yogyakarta, karena letaknya yang strategis. 

Sebut saja Kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, kawasan Jalan Kyai Ahmad Dahlan, serta kawasan Jalan Wijilan yang selalu dipadati wisatawan. Pada malam hari, sepanjang trotoar sekitar perempatan Jalan Jendral Ahmad Yani dan Jalan KH Ahmad Dahlan menjadi tempat nongkrong menghabiskan malam. 

Banyak komunitas juga berkumpul untuk mencari inspirasi dan menyalurkan bakat dengan berekspresi.Di area Monumen Serangan Umum Satu Maret, masyarakat kerap menggelar berbagai rangkaian event di public area tersebut, mulai dari konser music, pagelaran  budaya hingga pameran. Titik 0 Km tidak hanya menampilkan nuansa jaman dulu, namun juga memberikan cerita pada setiap pengunjungnya.

Setiap hari banyak pengunjung dan juga penjual di sepanjang jalan di daerah sekitar 0 Km Yogyakarta. Terdapat berbagai macam deretan penjual kaki lima, mulai dari minuman, makanan ringan, poster, pakaian, accesories, dan masih banyak lagi. 

Kali ini kita akan mengulik lebih dalam dari seorang pedagang kaki lima di sekitar titik 0 km, Ibu Afwan. Ibu Afwan sendiri merupakan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam pernak-pernik, seperti : pigura foto, poster, stuff K-pop, buku, lukisan, serta pernak-pernik. Ibu Affwan saat ini berusia 48 tahun. Beliau telah berjualan di daerah sekitar 0 Km sejak puluhan tahun yang lalu. Ibu Affwan berjualan dari pagi hingga sore hari.

Ibu Affwan menjual berbagai macam dagangannya di seberang jalan Kantor Pos Indonesia, tepatnya di sebelah Monumen Serangan Umum 1 Maret. Tempat berjualan beliau berdekatan dengan penjual lainnya yang juga menggunakan gerobak besar.

Ibu Afwan berjualan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus sebagai mata pecahariannya sehari-hari. Beliau merupakan tulang punggung keluarga. hasil dari penjualannya sehari-hari merupakan penghasilan pokok yang digunakannya untuk memenuhi keperluan keluarga. Ibu Affwan mengatakan "Hasil jualan perharinya ga nentu mba, kadang ada aja kadang juga ga dapet."

Dalam satu hari, Ibu Affwan mendapat penghasilan yang cenderung tidak menentu dimana menyesuaikan dengan kondisi pengunjung di Malioboro. Saat 0 Km ramai dikunjungi oleh wisatawan, Bu Affwan mendapatkan omset harian yang lebih dari hari saat kondisi pengunjung sedang atau sepi. Penghasilan yang tidak menentu, pengunjung yang kadang tidak dipastikan selalu ramai, menjadi salah satu kendala dan tantangan Ibu Affwan dalam berjualan. Suka dan duka dalam mencari penghasilan telah dirasakan Bu Afwan sejak dulu.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun