Mohon tunggu...
Sedwi Panca
Sedwi Panca Mohon Tunggu... -

...suka dengan keindahan...mengamati dan mencoba membaginya kepada semua...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Danau Sentani, Keindahan Alam dan Hama yang Cantik

10 Agustus 2010   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:09 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Sentani dilihat dari atas...

2 hari yang lalu saya mendapat sebuah surat dari atasan, isinya utk menyelesaikan pekerjaan di sebuah kota kecil di timur Papua, Sentani.  Saya memang sangat menyukai tugas-tugas lapangan ke pelosok daerah ketimbang duduk di balik meja karena saya selalu menemukan hal2 yg baru. Hari ini saya bangun pagi dan membaca koran lokal bekas yg terdapat di laci meja kerja saya. Tidak banyak berita yang menarik bagi saya krn berita tsb semuanya sudah usang. Berita yg masih relevan bagi saya hanyalah berita tentang terancamnya ekosistem danau Sentani yg terkenal indah oleh sejenis ikan yg diberi nama "Red Devil" atau ikan Setan Merah yg bersifat predator dan selalu memangsa ikan air tawar konsumsi masyarakat sekitar danau seperti ikan mujair dan ikan Gastor (red:ikan Gabus).

[caption id="" align="aligncenter" width="617" caption="Danau Sentani dilihat dari atas..."][/caption] Berita tinggallah sebuah berita sampai pada siang harinya saat saya melewati tepian danau. Tepian danau dipenuhi dengan penjual ikan yg menjual ikan berwarna oranye. Karena tertarik, saya mendekati penjual itu dan terheran2 karena yg dijual adalah tumpukan ikan Louhan oranye cerah dengan kepala yg khas. Ikan hias yg dihargai 15000 - 20000 per tumpuk (7-8 ekor, tergantung ukuran) tersebut ternyata yg dikenal sebagai Red Devil Fish atau ikan Setan Merah. Wow....jadi hama di danau Sentani adalah ikan hias???? Wakakakakakakak.... Saya segera mengeluarkan gadget asal Kanada dan melakukan browsing ttg ikan ini pada sebuah situs. Ternyata ikan ini memiliki nama latin Amphilophus Labiatus, ikan yg konon berasal dari Amerika Tengah kini mulai meresahkan masyarakat sekitar danau Sentani. Mungkin krn mereka berkembang sangat pesat dengan memangsa telur dan anak ikan mujair dan gabus. Namun bagi saya, ikan Louhan cantik ini memiliki rasa yg cukup manis walaupun cukup banyak tulang saat dikonsumsi ..hehehehe.... aneh rasanya makan ikan hias.....mengingatkan saya waktu makan ikan Napoleon di Raja Ampat dan makan ikan Arwana di Sota (1 jam jalan darat dari Merauke ke arah perbatasan) [caption id="" align="aligncenter" width="602" caption="Hama Yg Cantik Khan..."]

[/caption] Masih belum puas, saya menghubungi beberapa kawan di utk mengatur acara santai di salah satu rumah merangkap keramba milik masyarakat sekitar danau. Dan memang pada kenyataannya, hanya dengan menggunakan cacing yg saya dapatkan dari menggali tanah di sekitar danau, saya mampu mengumpulkan 9 ikan Red Devil, 5 ikan Pelangi selama 4 jam..dan hanya mendapatkan 1 ikan mujair. Apa ini bisa dikatakan jumlah ikan hias ini telah melebihi jumlah ikan konsumsi setempat dan membahayakan ekosistem danau Sentani? [caption id="" align="aligncenter" width="617" caption="Pemandangan Sekitar Danau"]
Pemandangan Sekitar Danau
Pemandangan Sekitar Danau
[/caption] Entahlah. Yg jelas, pemandangan danau Sentani sangat indah. Salam Kompak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun